Laba-laba merupakan hewan yang kompleks, bukan karena sifat namun lebih kepada jenisnya yang beragam. Spesies satwa berkaki banyak ini memang sangat besar, peneliti percaya ada 200.000 jenis Arachnida (bangsa laba-laba) di dunia dan sebagian di antaranya belum teridentifikasi.
Hewan yang satu ini tergolong cukup kuat, ia tergabung ke dalam organisme yang mampu bertahan hidup, mulai dari daerah dingin seperti kutub hingga kawasan padang pasir yang kering.
Secara umum, kita dapat menemukan fauna berfilum Arthropoda ini hampir di seluruh belahan bumi. Namun jenis, klasifikasi dan ciri dari spesies-spesies tersebut tentu berbeda satu dengan lainnya.
Itu sebabnya, karena jumlahnya yang besar penting untuk mengetahui ciri-ciri serta karakteristik dari laba-laba. Agar tidak salah menilai hewan tersebut, simak ulasannya di bawah ini!
Jenis Laba-Laba yang Ada di Dunia
Membahas jenis laba-laba di dunia tentu enggak ada habisnya, terdapat sekitar 40.000 spesies hewan berkaki delapan yang telah pakar temukan, lalu masuk dalam 111 golongan suku yang berbeda.
Seperti yang telah saya sebutkan, populasi hewan ini memang sangat banyak sehingga para peneliti biasanya mengidentifikasi spesies fauna tersebut berdasarkan tiga subordonya, yakni:
1. Mesothelae
Laba-laba yang tergabung dalam subordo Mesothelae adalah jenis arachnida primitif yang tak berbisa.
Ciri dari hewan ini bisa terlihat dari ruas-ruas tubuhnya yang nampak jelas, sehingga memperlihatkan hubungan kekerabatan lebih dekat dengan leluhurnya, yakni arthropoda beruas-ruas.
2. Mygalomorphae atau Orthognatha
Mygalomorphae atau Orthognatha adalah kelompok hewan pembuat lubang persembunyian serta liang jebakan di dalam tanah. Ciri dari subordo ini biasanya bertubuh besar, contohnya Tarantula.
3. Araneomorphae
Araneomorphae adalah golongan arthropoda ‘modern.’ Kelompok yang satu ini memiliki anggota yang paling besar, serta mendominasi 94% populasi hewan berkaki delapan yang ada di dunia.
Subordo araneomorphae sendiri terdiri dari 95 suku, taring dari kelompok ini biasanya mengarah agak miring ke depan dan bisa bergerak berlawanan arah (seperti capit) saat menggigit mangsa.
Tidak cuma subordo, berbagai spesies dan jenis laba-laba juga dapat kita kelompokkan ke dalam dua golongan berbeda yakni kelompok satwa penjaring dan pemburu.
- Laba-laba penjaring
Laba-laba penjaring adalah jenis arachnida yang paling sering kita temui berada di sekitar rumah. Hewan ini umumnya menghasilkan benang dari kelenjar (spinneret) yang berada di bagian belakang tubuhnya. Jaring itu sendiri berguna untuk menjerat lawan atau serangga kecil yang kerap menjadi panganan satwa tersebut.
- Laba-laba pemburu
Jenis ini biasanya lebih aktif. Jenis arachnida ini sering menjelajahi pepohonan, sela-sela rumput atau permukaan dinding berbatu untuk mencari mangsa. Fauna yang satu ini dapat mengejar dan melompat dalam menerkam mangsanya.
Morfologi dan Ciri-Ciri Umum
Spesies hewan berkaki delapan ini memiliki dua segmen tubuh yakni bagian depan (cephalothorax atau prosoma), serta bagian belakang (abdomen atau opisthosoma).
Cephalothorax atau prosoma sendiri merupakan gabungan dari kepala dan dada (toraks). Sedang, bagian atas dan bawahnya terdapat sebuah penghubung tips (pedicle atau pedicellus).
Pada bagian cephalothorax, melekat empat pasang kaki serta satu sampai empat pasang mata. Selain itu, ada pula sepasang rahang bertaring besar (chelicera).
Terdapat sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan (pedipalpus). Saat usia dewasa, bagian ini akan terlihat membesar serta berubah fungsi menjadi alat bantu perkawinan.
Dari segi ukurannya, bobot serta ketinggian laba-laba bergantung pada jenisnya. Namun, para ahli mengklaim bahwa jenis pejantan memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada sang betina.
Perlu Anda ketahui, spesies fauna pemalu ini sebenarnya tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Hewan tersebut justru memiliki alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh dari mangsanya.
Laba-Laba Rumah dan Manfaatnya
Tak bisa dipungkiri, jika kita melihatnya dengan saksama, bentuk laba-laba memang cukup menyeramkan. Namun, bukan berarti hewan tersebut harus kita berantas dan serta-merta mengancam keberlangsungan hidup manusia.
Pakar berpendapat, sebagain besar spesies arachnida merupakan hewan yang tertutup. Mayoritas spesies yang awam jumpai bahkan tidak tergolong agresif dan jauh dari kata berbahaya.
Uniknya, hewan-hewan tersebut justru bisa menjadi sahabat manusia karena membantu mengurangi hama dan serangga pengganggu layaknya nyamuk (jenis pakanan laba-laba).
Sebagian besar dari hewan berkaki delapan ini memang dibekali dengan bisa yang beracun. Namun ahli percaya, kadar racun yang terdapat pada laba-laba rumah tidak membahayakan jiwa manusia.
Benang sutra dari sarang arachnida juga sangat bermanfaat. Jenis benang tersebut memiliki ketahanan lima kali lebih kuat ketimbang benang serupa yang terbuat dari baja.
Maka dari itu, jangan langsung parno ketika melihat laba-laba di rumah, ya. Percayalah, manusia pada dasarnya jauh lebih ‘berbahaya’ daripada hewan berbulu dan berkaki banyak tersebut.
Taksonomi Laba-Laba
Referensi:
Nurlaela, Universitas Islam Negeri Makassar
Khairun Nisa, dkk., dari Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh
Muhammad Gagit Syafriansyah, dkk., Universitas Tanjungpura
Penulis: Yuhan Al Khairi, Sarah R. Megumi