Pediculosis capitis adalah istilah medis untuk penyakit kutu rambut. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang hidup di kulit kepala manusia, yang notabene-nya dapat menimbulkan rasa gatal serta memicu terjadinya infeksi bakteri.
Pediculus humanus capitis merupakan biang kerok dari penyakit kutu rambut. Parasit atau kutu ini hidup di kulit kepala manusia, kemudian bertahan hidup dengan menghisap darah.
Selain bisa berbiak dengan cepat, telur kutu rambut juga dapat menyebar secara langsung atau melalui perantara, seperti pengunaan sisir bersama-sama, topi, bantal, serta handuk.
Penyakit pediculosis capitis memang tidak berbahaya, namun dapat mengganggu aktivitas. Ini juga bisa memicu terjadinya kulit kepala terluka, akibat sensasi gatal yang ditimbulkan.
Morfologi dan Ciri-Ciri Kutu Rambut
Bentuk telur kutu sangat mirip dengan biji wijen, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Telur kutur ini menempel pada pangkal rambut manusia, lalu menetas dalam waktu 8 hari.
Untuk mencapai usia dewasa, kutu rambut hanya membutuhkan waktu sekitar 30 hari. Ia bisa kita tandai dari badannya yang panjang dan pipih, serta berwarna putih keabu-abuan.
Terdapat sembilan ruas abdomen pada tubuh kutu tersebut. Kepalanya berbentuk seperti telur, dengan mata yang terletak secara lateral dan alat penusuk yang dapat memanjang.
Di bagian kepala atasnya juga tersedia antena dengan lima ruas. Keenam kakinya memiliki lima ruas serta satu capit berukuran sama, yang berfungsi mencengkram rambut manusia.
Kutu rambut jantan berbiak sekitar 2 mm, sedangkan betina 3 mm. Mereka memiliki alat kelamin berbentuk ‘V’, dengan lubang di bagian tengah dorsal abdomen terakhir betina.
Perilaku dan Pola Hidup Kutu Rambut
Pediculus humanus capitis mengalami siklus hidup yang tidak sempurna, mulai dari telur, nimfa, lalu menjadi dewasa. Proses ini setidaknya memakan waktu kurang lebih 18 hari.
Setengah menjadi dewasa, masa hidup kutu rambut rata-rata berkisar 27 hari. Namun jika berada di luar habitat, maka durasi hidup parasit tersebut hanya mencapai 1-2 hari saja.
Telurnya dapat bertahan sekitar satu minggu di luar rambut atau kulit kepala manusia. Karena itu, telur-telur ini ahli sinyalir lebih mudah menyebar dibanding individu dewasa.
Telur Pediculus humanus capitis memiliki cairan perekat yang bisa membuatnya menempel pada rambut. Mereka bahkan lebih mudah berbiak, jika keadaan rambut senantiasa lembap.
Apabila terserang kutu rambut, gejala yang ditimbul adalah rasa gatal di kulit kepala, leher, hingga telinga. Rasa gatal ini timbul akibat reaksi kulit terhadap tinja atau air liur kutu.
Cara Menghilangkan Kutu Rambut
Cara menghilangkan kutu rambut sebenarnya cukup umum, salah satunya menggunakan sisir serit. Agar lebih efektif, aplikasikan sisir tersebut saat kondisi rambut sedang basah.
Penggunaan sisir serit dilakukan tiap 3-4 hari selama 2 minggu. Cara ini bisa dikombinasikan dengan penggunaan sampo pembasmi kutu, yang mengandung permethrin.
Penggunaan sampo ini bisa awam lakukan secara mandiri di rumah. Langkah-langkahnya pun cukup mudah, berikut Greeners rangkum untuk Anda:
- Lepas pakaian sebelum menggunakan sampo anti kutu;
- Hindari penggunaan kondisioner sebelum memakai sampo kutu rambut;
- Gunakan sampo anti kutu rambut sesuai petunjuk pada kemasan;
- Gunakan sampo ke seluruh kulit kepala dan rambut saat kondisi setengah kering;
- Jika memiliki rambut panjang, gunakan dua botol sampo kutu rambut bila perlu;
- Bilas rambut setelah 10 menit;
- Jangan keramas sampai 2 hari setelahnya;
- Gunakan sisir serit untuk membuang kutu-kutu yang telah mati;
- Bila masih gatal, ulang penggunaan sampo 7-10 hari setelah pengobatan awal.
Perlu Anda ingat, sampo anti kutu tidak dirancang untuk membunuh telur kutu tersebut. Karena itu, proses ini sebaiknya dibarengi dengan penggunaan sisir serit secara teratur.
Taksonomi Pediculus Humanus Capitis
Penulis : Yuhan al Khairi