Kunyit liar atau wild turmeric (Curcuma aromatica) berbeda jenis dengan kunyit yang kerap kita gunakan untuk bumbu dapur. Berasal dari famili Zingiberaceae dan berkerabat dengan kunyit biasa (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale), lengkuas merah (Alpinia purpurata), dan masih banyak lagi.
Tanaman ini dikenal juga dengan sebutan Yellow zedoary, Zedoari, Jangli Haldi, Kasthuri Pasupa. Serta memiliki sinonim nama ilmiah, yakni Curcuma wenyujin Y.H.Chen & C.Ling dan Curcuma zedoaria Roxb.
Kunyit Liar Mengeluarkan Bau Menyengat
Tanaman kunyit liar tumbuh tinggi hingga 1 m, aromatik dan memiliki akar rimpang yang tumbuh kuat di bawah tanah. Bagian bunganya berwarna putih kemerahan dengan tepian oranye. Bunga tersebut akan muncul dari pangkal rimpang di awal musim semi.
Sementara daunnya muncul setelah bunga, daun tersebut berukuran lebar, berbentuk elips, panjangnya 90 hingga 100 cm dengan lebar 20 cm. Ketika masih muda, terdapat noda keunguan pada daunnya yang akan menghilang ketika dewasa.
Akar rimpang dari kunyit liar berbentuk lonjong atau kerucut, dengan diameter lebih dari 5 cm. Permukaan luar akar tersebut berwarna abu-abu tua, ditandai dengan cincin melingkar dan mengeluarkan banyak akar yang tebal. Rimpang tengah dan lateral berwarna oranye tua seperti kunyit dan mengeluarkan bau sangat menyengat seperti kamper.
Tanaman ini dapat kita temukan tumbuh liar di hutan dan dibudidayakan di India (Bengal), Bhutan, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, China selatan, Bangladesh, Thailand, dan Vietnam.
Dipanen Saat Musim Dingin dan Dormansi
Meskipun berkerabat dan memiliki khasiat obat mirip dengan kunyit biasa (Curcuma longa), kunyit liar ini memiliki rasa yang berbeda, yakni pahit, menyengat seperti kamper. Dalam Ayurveda, tanaman ini digunakan sebagai obat perangsang, stimulan, mengobati penyakit kulit, demam. Namun jarang digunakan secara murni, tetapi dikombinasikan dengan tanaman herbal lain.
Sementara dalam pengobatan Yunani-Islam (Unani), kunyit liar dapat meredakan sakit kepala, gatal-gatal, serta cacar. Rimpang keringnya digunakan sebagai aromatik tambahan dengan obat lain untuk mengobati penyakit kulit dan darah kotor.
Dalam pengobatan Yu-Chin (Tiongkok), pertama kali dicatat di Tang Pen Tsao pada tahun 659 Masehi, digunakan untuk mengobati nyeri dada dan perut, penyakit kuning, hemoptisis, epistaksis, hematuria, epilepsi, batu empedu, dan kram menstruasi.
Biasanya bagian rimpang kunyit liar ini dipanen selama musim dingin, saat mereka tak aktif tumbuh (dormansi). Kukus atau rebus jamur ini sebelum kita keringkan dan giling menjadi bubuk untuk digunakan dalam tablet, ramuan dan tapal.
Taksonomi Kunyit Liar
Penulis : Anisa Putri
Editor : RIK