Dalam mitologi Yunani, kuda digambarkan sebagai hewan simbolis yang memiliki kekuatan super dan magis. Mitosnya hewan ini dipercaya sebagai keturunan atau jelmaan dewa-dewa yang muncul dengan bermacam-macam wujud. Diantara sekian banyak mitologi Yunani mengenai kuda, salah satu adalah Hippocampus. Orang Yunani kuno percaya bahwa Hippocampus merupakan makhluk dewasa dari kuda laut.
Apabila membahas kuda laut, yang terkenal dari ikan ini adalah perkembangbiakannya dimana kuda laut jantan yang bertugas mengerami telur-telur. Disamping keunikannya itu, hal yang menarik dari kuda laut adalah mereka hanya akan kawin dengan pasangannya. Mereka merupakan pasangan sehidup-semati. Keunikan ini juga menjadikan mereka sebagai salah satu simbol kesetiaan.
Kuda laut (Hippocampus spp.) merupakan ikan dari Famili Syngnathidae dan semua spesiesnya termasuk dalam satu marga Hippocampus. Ukuran mereka bervariasi sekitar 4 sampai 30 sentimeter, mereka biasanya tinggal di sepanjang pantai, diantara ganggang laut dan tumbuhan laut lainnya.
Satwa laut yang juga dulu merupakan maskot BUMN Pertamina ini adalah salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi. Komoditas ini dimanfaatkan baik sebagai ikan hias maupun sebagai bahan baku industri obat-obatan tradisional.
Secara bentuk fisik ikan ini memiliki sirip, insang, dan gelembung renang. Kuda laut tidak pernah berenang jauh-jauh dari karang untuk menghindarkan dirinya dari bahaya. Satwa ini sering berdiam diri dan menambatkan ekornya pada karang-karang atau celah bebatuan.
Untuk memakan makanannya, ikan ini hanya berenang perlahan-lahan dari posisinya berdiri. Kuda laut adalah pemakan zooplankton dan binatang-binatang kecil, seperti udang, ikan-ikan kecil, larva tiram dan sebagainya yang hidup diantara rumput laut, lamun dan karang. Ia memakan segala jenis hewan kecil yang berenang sesuai bukaan mulutnya.
Berdasarkan perilaku makannya, ikan yang tidak memiliki sisik ini adalah pemangsa yang pasif. Mereka melakukan penyamaran dalam memangsa calon makanannya. Kuda laut menunggu makanannya yang lewat dengan sabar dan menyerang mangsanya dengan cara menghisap sampai masuk ke moncongnya yang panjang. Ia akan berenang tenang hingga hewan kecil, seperti udang mysid, berada dalam jangkauan. Proses itu terjadi dalam sepersekian detik dan nyaris tak terlihat oleh mata manusia.
Kamuflase membantu kuda laut dalam peran mereka sebagai predetor penyergap. Berdasarkan penelitian para ahli, hewan ini terkenal dengan kemampuannya berkamuflase, yaitu dengan mengubah corak tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya atau menumbuhkan filamen-filamen di sekujur tubuhnya sehingga menyerupai tumbuhan laut. Kuda laut melakukan kamuflase dalam rangka menghindari predator, mengelabui mangsa dan selama aktivitas percumbuan.
Kuda laut termasuk salah satu hewan yang sering dan sangat mudah berganti warna layaknya bunglon. Terdapat juga beberapa jenis kuda laut yang dapat membuat diri mereka menjadi oranye berpendar hingga ungu pekat. Perubahan tersebut tergantung intensitas cahaya.
Semua spesies Hippocampus terdaftar di bawah Lampiran II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) dan termasuk dalam daftar merah IUCN (International Union for The Conservation of Nature) dengan status ‘rentan’ aatau vulnerable (VU).
Keputusan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan No. SK.33/IV-KKH/2007 tentang Kuota Pengambilan Tumbuhan dan Penangkapan Satwa Liar dari Habitat Alam, terdapat enam spesies kuda laut yang dilindungi, penangkapan masing-masing spesies dibatasi mulai dari 2.000 hingga 9.000 ekor atau rata-rata 6.200 ekor tiap spesies. Penangkapan hanya dilakukan pada wilayah tertentu di Indonesia seperti Lampung, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Penulis: Sarah R. Megumi