Kubis adalah salah satu jenis sayuran dari keluarga cruciferae yang menghasilkan serat dan vitamin dasar berkalori rendah. Brassica Oleracea Var Capitata atau kubis dimanfaatkan daunnya karena memiliki nilai gizi tinggi. Di daerah, kubis mempunyai nama lokal seperti kol, kobis, kubis telur, kubis krop.
Di tahun pertama tumbuh, tanaman dua tahunan (biannual) ini menghasilkan daun-daun yang tumbuh rapat, bulat, dan kompak di bagian pucuk. Mulanya cabbage atau kubis merupakan tumbuhan liar di daerah subtropik. Tanaman yang berasal dari Eropa ini ditemukan pertama di Cyprus, Italia, dan Mediterania.
Baca juga: Manfaat Karoten pada Wortel
Tanaman kubis termasuk ke dalam golongan sayuran semusim atau berumur pendek. Sebab hanya dapat berproduksi satu kali setelah itu akan mati. Sayuran ini dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi dengan curah hujan rata-rata 850-900 milimeter.
Secara morfologi, daun kubis berbentuk bulat, oval, sampai lonjong. Warna daunnya bermacam-macam, seperti putih (forma alba), hijau, dan merah keunguan (forma rubra). Buahnya berupa polong berbentuk silindris dengan panjang 5-10 sentimeter dan berbiji banyak. Sementara bijinya berdiameter 2-4 milimeter dan berwarna cokelat kelabu.
Sayuran yang berciri khas krop ini membentuk daun normal saat pertumbuhan awalnya. Namun, semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung ke atas hingga akhirnya tumbuh sangat rapat. Pada kondisi ini petani biasanya menutup krop dengan daun-daun di bawahnya agar warna krop makin pucat. Apabila ukuran krop telah mencukupi, kubis siap dipanen.
Kubis segar mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, B, C, dan E. Tingginya kandungan vitamin C pada kubis dapat mencegah timbulnya sariawan. Vitamin-vitamin ini juga sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Mineral yang banyak terkandung di dalamnya adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi.
Baca juga: Temu Ireng, Tanaman Rimpang untuk Bahan Jamu
Sejumlah senyawa di dalamnya juga merangsang pembentukan glutation, yakni zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia. Kubis dapat dikonsumsi secara langsung sebagai lalapan, salad, jus, gado-gado, atau dimasak sebagai lauk dan sayur sop dan capcay.
Berbagai tinjauan pustaka mencatat bahwa kubis dapat menurunkan kadar lipid dalam darah. Salah satu cara yang dipakai adalah dengan meminum jus kubis sebanyak 1 liter per hari dengan intensitas minimal selama 10 hari.
Penulis: Sarah R. Megumi