Mari berkenalan dengan salah satu mamalia air yang bertubuh kerdil dan mirip lumba-lumba, yakni Kogia sima si paus sperma kerdil. Satwa dari famili Kogiidae ini banyak menghabiskan waktunya untuk mengambang tak bergerak di permukaan, dengan bagian belakang kepala yang terlihat dan ekor yang menggantung ke bawah.
Sebelumnya, paus sperma kerdil ini ditempatkan dalam famili Physeteridae bersama dengan paus sperma yang berukuran besar (Physeter macrocephalus). Hingga ditemukannya Praekogia cedrosensis yang dideskripsikan dari awal Pliosen dalam Formasi Almejas di Isla Cedros Baja California, Meksiko sebagai nenek moyang dari spesies Kogia yang masih hidup. Sehingga, taksonominya dipindahkan dalam famili Kogiidae dan terpisah dari paus sperma besar.
Kepalanya Terpendek di Antara Cetaceae Lainnya
Kogia sima berukuran cukup kecil, hanya sepanjang 2,1 hingga 2,7 meter saja. Hewan ini jarang sekali yang berukuran lebih dari 2,5 m. Bobot tubuhnya berkisar antara 135 hingga 270 kg dengan bentuk tubuh ramping dan menyempit di bagian ekornya.
Paus sperma kerdil memiliki warna kulit bervariasi, yakni abu-abu kebiruan, abu-abu tua, cokelat kehitaman, hingga hitam keseluruhan. Bagian perut berwana abu terang atau putih, terkadang ada juga bercak merah atau keunguan.
Hewan ini memiliki sirip yang lebar dengan ujung membulat serta sirip ekor yang runcing tajam berukuran lebar 61 cm. Sirip punggungnya bervariasi pada setiap individu. Hal itu dapat membedakan satu sama lainnya.
Selain itu, terdapat tanda berbentuk bulan sabit berwarna terang di kedua sisi kepala, tepatnya antara mata dan sirip mereka. Tanda ini disebut juga insang palsu karena terlihat mirip dengan celah insang. Kepala paus ini berukuran sekitar 1/6 dari panjang tubuhnya, merupakan proporsi terpendek dari semua cetacea.
Sementara itu, reproduksinya teramati berlangsung tahunan dengan para betina yang melahirkan satu anak per tahun. Masa kehamilannya sekitar 9 bulan dengan durasi musim melahirkan para betina berlangsung setidaknya 5 atau 6 bulan.
Isi perut paus sperma kerdil yang pernah dianalisis mengandung setidaknya 55 spesies cephalopoda yang mewakili 15 famili. Namun, mereka teramati juga memakan ikan dan krustaceae.
Sebaran Kogia sima Terbatas
Mamalia air ini cukup langka. Sehingga, informasi mengenai sebarannya cukup terbatas. Terdapat laporan adanya paus jenis ini yang terdampar ataupun tertangkap oleh nelayan. Namun, mereka juga ada hampir di seluruh dunia. Catatan paus sperma kerdil terdampar banyak terjadi di perairan dingin. Meskipun begitu, mereka lebih sering teramati berada di perairan sedang atau tropis.
Di Samudra Atlantik, mereka berada pada lepas pantai Virginia, Spanyol, Brasil, dan sepanjang pantai Afrika. Sementara, di Samudra Hindia, mereka ada di sepanjang pantai selatan Australia, Teluk Persia, dan kepulauan Indonesia. Di Pasifik Barat, mamalia air ini ada di sepanjang pantai pulau Honshu di Jepang, Kepulauan Mariana, dan Selandia Baru. Di Pasifik timur, mereka ada di Pulau Vancouver, Kanada, hingga pantai tengah Chili.
Penulis: Anisa Putri
Editor: Indiana Malia