Kodok ramping berduri (Ansonia spinulifer) dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Spiny Slender Toad. Kodok ini merupakan kodok endemik di pulau Borneo atau Kalimantan dan umum ditemukan di sungai ber-arus di hutan dataran rendah, atau pada ketinggian 150 – 750 dpl. Kodok jantan yang bersuara sering ditemukan bertengger di tumbuhan bagian bawah tak jauh dari sungai.
Bentuk tubuh Ansonia spinulifer kecil dan ramping. Panjang tubuh kodok betina mencapai 40-45 milimeter, sedangkan panjang tubuh jantan hanya 30-40 milimeter. Tungkai depan kodok ini sedikit lebih pendek dari tungkai bagian belakang, dimana ujung jari tungkai depan dan belakang bentuknya membulat, lembek dan tidak berselaput (Inger, R.F & Roberts, B.S, 1997). Ciri khas lainnya dari kodok ini adalah kulitnya yang berduri. Kulit Ansonia spinulifer disebut berduri karena teksturnya yang kasar, penuh dengan tonjolan seperti kutil namun dengan ujung yang tajam.
Status amfibi ini menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) adalah Near Threatened (NT) atau mendekati terancam punah karena banyaknya hutan dataran rendah di Kalimantan yang berubah fungsi menjadi perkebunan kayu atau sawit.
Photographer : Ady Kristanto
Kamera : Fuji Film Finepix S5700
Lokasi : Ketapang, Kalimantan Barat