Di dunia ini ada banyak sekali jenis serangga, baik yang mudah kita jumpai maupun yang cukup langka. Salah satu jenis serangga yang ada di sekitar kita dan mudah kita temui adalah Kepik.
Kepik merupakan salah satu spesies serangga yang sangat mudah kita jumpai di sekitar lingkungan tempat tinggal, misalnya saja di sekitar rumah, kebun maupun taman.
Serangga dengan rupa warna-warni ini memang memiliki ukuran tubuh yang sangat mungil. Tak heran, hewan ini cukup sulit terlihat jika kita tak jeli mencarinya.
Berdasarkan klasifikasinya, kepik merupakan serangga anggota subordo Heteroptera dari ordo Hemiptera yang anggotanya sangat banyak.
Menurut laman amentsoc.org, di dunia ini setidaknya ada 75.000 spesies Hemiptera yang memiliki ukuran, bentuk, serta warna yang berbeda-beda.
Sebab jumlah spesiesnya yang sangat banyak, tidak hewan jika para ilmuwan pada umumnya mengklasifikasikan jenis serangga tersebut ke dalam tiga subordo besar.
Asal-usul Penamaan dan Karakteristik Kepik
Secara etimologis, nama Hemiptera berasal dari dua kata bahasa Yunani Hemi yang bermakna “setengah” dan pteron yang bermakna “sayap”.
Nama Hemiptera (serangga bersayap setengah) muncul karena adanya dua bagian sayap di mana bagian depan bertekstur keras seperti kulit dan bagian belakang tipis seperti membran.
Hemiptera juga terkenal sebagai kepik sejati (true bugs) karena semua orang, termasuk entomologis, sering menyebut semua jenis serangga sebagai kepik.
Beberapa jenis serangga dari ordo Hemiptera di antaranya yaitu kutu daun, tonggeret, walang sangit, kepik buah lada, serta kepik hijau.
Berdasarkan penelusuran ahli, semua spesies Hemiptera memiliki karakteristik yang serupa seperti:
- Memiliki dua pasang sayap, namun sebagian spesies mungkin tak bersayap dan sebagian lainnya memiliki sayap depan.
- Bagian mulut berbentuk tajam dan panjang seperti jarum (proboscis atau rostrum) yang memanjang dari bagian bawah kepala.
- Mata majemuk dengan bentuk beragam.
- Memiliki hingga 3 ocelli.
- Memiliki antenna baik yang ukurannya pendek, panjang, atau bahkan mencolok.
Hemiptera memiliki habitat yang sangat beragam, sehingga dapat kita temukan di seluruh belahan dunia (Slater dan Baranowski, 1978).
Menurut laman discoverlife.org, setidaknya masih ada sekitar 80.000 spesies yang belum teridentifikasi hingga saat ini.
Klasifikasi dan Jenis-Jenis Kepik
1. Heteroptera (Kepik Sejati)
Heteroptera adalah subordo untuk sekitar 40.000 spesies serangga yang memiliki ukuran 0,5-65 mm.
Secara etimologis, Heteroptera berarti “sayap yang berbeda” yang merujuk pada dua bentuk sayap yang bertekstur keras di bagian depan dan bermembran halus di bagian belakangnya.
Karakteristik utamanya terlihat dari bagian mulut yang berbentuk tajam yang muncul dari bagian depan kepala dan berguna untuk menghisap makanan.
Melansir Britannica.com, ada tiga kelompok besar dari spesies Heteroptera yaitu Hydrocorisae, Amphibicorisae, dan Geocorisae.
Hydrocorisae adalah spesies serangga yang hidup di air seperti misalnya water boatmen, backswimmer, water scorpion, dan giant water bug.
Amphibicorisae merupakan kelompok spesies Heteroptera semi-akuatik atau amfibi seperti misalnya water striders, marsh, water treaders, serta velvet water bugs.
Terakhir yaitu Geocorisae yang merupakan kelompok spesies serangga darat seperti serangga tanaman, kutu kasur, stinkbugs, hingga kumbang predator.
Sebagian spesies Heteroptera dianggap sebagai hama tanaman yang merugikan, namun sebagian lainnya dianggap bermanfaat untuk tanaman dan kebun.
2. Auchenorrhyncha
Auchenorrhyncha merupakan sebutan untuk sekelompok serangga dari ordo Hemiptera seperti belalang (Cicadellidae), planthoppers (Cixiidae, dll.), froghoppers (Aphrophoridae, dll.), treehoppers (Membracidae), serta cicadas (Cicadidae).
Spesies serangga Auchenorrhyncha memiliki ciri fisik yang cukup berbeda sehingga mudah dibedakan dibanding kelompok Hemiptera lainnya.
Salah satu contohnya, Auchenorrhyncha memiliki sayap depan yang bermembran atau keras, namun tak pernah terbagi dua seperti Heteroptera.
Ciri fisik lainnya di antaranya bagian mulut Auchenorrhyncha muncul dari dasar kepala, tiga ruas tarsal, dan tiga ruas antena.
Semua spesies Auchenorrhyncha mendapatkan makanannya secara ekslusif dari saripati tanaman yang dihisap melalui rongga-rongga mulutnya.
Umumnya, spesies Auchenorrhyncha tidak berbahaya bagi produk agrikultur, namun tetap bisa sedikit merusak bagi tanaman kebun seperti pohon mawar atau tanaman hortikultura seperti pohon kentang dan tomat.
Namun, di negara-negara tropis ada juga spesies Auchenorrhyncha yang dianggap sebagai hama berbahaya bagi tanaman seperti pohon padi, jagung, kapas, dan tanaman lainnya.
3. Sternorrhyncha
Sama seperti dua subordo sebelumnya, Sternorrhyncha juga memiliki karakteristik dan ciri fisik yang cukup berbeda.
Beberapa spesies Sternorrhyncha diketahui memiliki sayap dan beberapa spesies lainnya ada juga yang tidak bersayap.
Sementara itu, bagian mulut Sternorrhyncha yang tajam tampak seperti tumbuh di antara kedua kaki depannya, dengan dua tarsi, dan antena panjang.
Uniknya, banyak sekali spesies anggota Sternorrhyncha yang sama sekali tak terlihat seperti kepik atau serangga. Ada yang menyerupai trilobit, bulu-bulu halus, hingga serangga sisik.
Aphids, scale insects, lerps, serta mealy bugs merupakan spesies paling terkenal yang menjadi anggota Sternorrhyncha.
Scale insects (serangga sisik) yang merepresentasikan sejumlah besar kelompok Sternorrhyncha, akan tampak seolah tak bersayap, tanpa antena, bahkan terlihat tanpa kaki.
Sebaliknya, jumping plant lice (Psyllidae), whiteflies (Aleyrodidae), serta aphids (Aphididae) umumnya memiliki sayap dan lebih terlihat seperti serangga.
Sayangnya, scale insects (serangga sisik) bisa jadi hama yang sangat berbahaya dan bahkan bisa mematikan satu tanaman utuh.
Mereka pun dapat berpindah tempat dengan mudah dan saat ini sudah tersebar di seluruh dunia.
Taksonomi Kepik
Referensi:
Laman Amateur Entomologists’ Society
Penulis: Yuhan Al Khairi