Kentang (Solanum tuberosum) merupakan salah satu umbi-umbian yang sudah sangat akrab di telinga kita sejak dulu. Umbi-umbian tersebut termasuk paling banyak diproduksi ke-4 setelah gandum, jagung, dan beras. Kentang berasal dari Famili Solanaceae, dan berkerabat dengan terong (S. melongena), pepino (S. muricatum), dan lainnya.
Di samping itu, tanaman ini memiliki beberapa nama ilmiah sinonim. Di antaranya Lycopersicon tuberosum (L.) Mill., Solanum andigenum Juz. & Bukasov, Solanum cultum Berthault, dan masih banyak lagi. Kentang memiliki lebih dari 5000 kultivar yang tersebar di berbagai negara.
Tanaman Tahunan yang Berdaun Menyirip
Kentang adalah tanaman herba tahunan yang dapat tumbuh hingga 60 cm. Ciri khas tanaman ini ialah memiliki daun menyirip, bunga berwarna putih, merah muda, biru, hingga ungu, dengan bagian benang sarinya yang bergerombol. Tanaman ini menghasilkan buah yang menyerupai tomat ceri hijau (dengan atau tanpa biji). Namun, kita tidak bisa mengonsumsi buahnya karena mengandung solanin alkaloid yang beracun.
BACA JUGA: Terong, Tanaman Tahunan yang Dapat Memerangi Kanker
Ketika tanaman ini tumbuh, bagian yang dapat kita konsumsi adalah pembesaran dari batang, atau yang kita kenal sebagai umbi batang. Umbi menyimpan cadangan makanan yang memungkinkan tanaman bertahan hidup dalam cuaca dingin. Selain itu, umbi juga terlibat dalam proses perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kentang Berasal dari Daerah Pegunungan
Tanaman ini berasal dari daerah pegunungan di Bolivia, Chili, dan Peru. Tumbuh di daerah beriklim sejuk dan di dataran tinggi. Mereka juga berada di hutan hujan, lembah kering, hingga padang rumput. Selain itu, budi daya tanaman ini juga ada di seluruh Hindia Barat, seluruh Eropa, sebagian besar Asia, dan banyak wilayah lainnya.
Kaya Pati dan Glikoalkaloid
Natural Plant Products in Inflammatory Bowel Diseases melansir bahwa secara umum kentang merupakan sumber yang kaya akan pati dan glikoalkaloid. Kentang yang berpigmen biasanya mengandung antioksidan, termasuk asam fenolik, antosianin, dan karotenoid yang tinggi.
Di samping itu, studi praklinis terhadap kentang mengindikasikan bahwa varietas yang berpigmen mampu melawan peradangan dan disbiosis untuk melindungi atau mengobati penyakit radang usus.