Kenidai, Tanaman yang Terkenal dalam Pengobatan Tradisional

Reading time: 2 menit
Kenidai. Foto: Inaturalist
Kenidai. Foto: Inaturalist

Kenidai, kernam, atau kernong memiliki nama ilmiah Bridelia tomentosa. Tanaman ini berasal dari family Phyllanthaceae. Selain itu, tanaman ini juga beranggotakan sekitar 59 genus dan lebih dari 1.700 spesies tanaman.

Kenidai memiliki beberapa nama ilmiah sinonim. Di antaranya Amanoa tomentosa, Bridelia glabrifolia, Bridelia rhamnoides, Phyllanthus loureiroi, dan masih banyak lagi. Kew Royal Botanic Gardens melansir bahwa deskripsi spesies ini pertama kali pada tahun 1826.

Status konservasi B. tomentosa menurut IUCN Red List adalah tidak dikhawatirkan (least concern) dengan tren populasi yang stabil.

Morfologi Tanaman Bridelia tomentosa (Kenidai)

Tanaman kenidai berupa semak tegak atau pohon kecil dengan tinggi sekitar 2 hingga 5 meter. Memiliki percabangan yang ramping dan memanjang, terlihat menjorok ke arah dalam. Cabang-cabang yang sudah tua terkadang berduri.

Bagian daunnya kecil dengan permukaan halus, berbentuk bulat telur berukuran 2-7 mm dengan tangkai daun berukuran 3-5,5 mm. Di samping itu, bagian bunga kenidai muncul di ketiak batang, berwarna kuning kehijauan, dan termasuk tanaman berumah dua (bunga jantan dan betina berbeda pohon). Bagian buahnya berbiji, berwarna cokelat hingga kemerahan dan muncul hampir sepanjang tahun.

Taksonomi Kenidai. Foto: Greeners

Taksonomi Kenidai. Foto: Greeners

Tumbuh di Habitat Hutan

Tanaman ini umumnya tumbuh pada habitat hutan (primer dan sekunder), di area tanah berpasir, batu kapur, atau tanah liat hingga ketinggoan 1000 mdpl. Kisaran asli tanaman ini adalah Asia Tropis dan Subtropis hingga Australia bagian utara.

Kenidai bisa kita temukan di berbagai negara. Di antaranya Australia, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos. Kemudian, tanaman ini juga ada di Malaysia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Taiwan, Provinsi Cina, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

Dapat Dikonsumsi Langsung atau sebagai Obat Tradisional

Buah kenidai dapat dikonsumsi langsung. Selain itu, kulit kayunya bisa jadi pewarna alami, anyaman keranjang, hingga gagang perkakas. Bagian daunnya juga dapat mengobati kolik. Tanaman ini cukup terkenal dalam pengobatan desa dan cerita rakyat.

Salah satu penelitian dalam South African Journal of Botany menemukan bahwa kandungan asam fenolik dan flavanoid dalam buah kenidai dapat menetralisasi kerusakan hati yang dimediasi oleh radikal bebas beracun.

 

Penulis: Anisa Putri S

Editor: Indiana Malia

Top