Kembang sungsang atau glory lily dikenal dengan nama ilmiah Gloriosa superba. Tanaman yang berasal dari famili Liliaceae ini memiliki beberapa nama ilmiah sinonim Gloriosa rothschildiana O’Brien, Gloriosa angulata Schumach, Gloriosa verschuurii Hoog, Methonica superba (L.) Crantz, Eugone superba (L.) Salisb.
G. superba merupakan tanaman obat penting di Asia dan Afrika. Selain itu, karena keindahan morfologinya, kembang sungsang dikenal juga sebagai Keindahan lembayung muda, Permata oranye, Purple prince, Salman glow atau Orange glow.
Kembang Sungsang Memiliki Warna Bervariasi
Kembang sungsang merupakan tanaman pemanjat yang bercabang dengan batang semi-kayu, dan tingginya mencapai 5 meter. Umbinya berbentuk V dan mengeluarkan satu hingga empat batang sekaligus. Daunnya berwarna hijau zamrud bertekstur lembut, berbentuk lonjong, dan terlihat mengilap.
BACA JUGA: Golden scalycap, Jamur Bersisik Penyebab Gangguan Lambung
Umumnya daun kembang sungsang muncul di sepanjang batang, tapi terkadang tersusun melingkar atau berseberangan. Setiap daun sesilnya memiliki urat yang kuat, sejajar, serta meruncing di bagian ujungnya. Daun sesil inilah yang memungkinkan kembang sungsang dapat memanjat tanaman atau permukaan lain.
Sementara, bagian batangnya akan mati saat di akhir musim panas atau musim gugur. Perbungaanya yang berwarna merah terang, oranye, krem, kuning, hingga ungu-merah akan muncul di musim panas. Seiring bertambahnya usia, warna bunga tersebut akan terlihat semakin pekat. Setiap bunganya memiliki enam tepal (perhiasan bunga) yang terpisah dan berjarak luas dan memiliki enam benang sari yang bercabang tiga.
Bunga yang telah diserbukin akan menghasilkan buah yang besar, berbentuk lonjong, berukuran 5 hingga 10 cm, dan berdaging. Dalam satu buahnya mengandung sekitar 20 biji bulat berwarna merah.
Kembang Sungsang Berasal dari Afrika Tropis
Kembang sungsang juga dapat beradaptasi pada berbagai kondisi tanah dan iklim yang berbeda. Bahkan, toleransi juga terhadap tanah yang miskin hara. Mereka biasanya tumbuh di tanah lempung berpasir di hutan gugur, di semak-semak, tepi hutan, hingga batas-batas area budidaya hingga ketinggian 2530 mdpl.
BACA JUGA: Selada, Sayuran yang Dianggap Obat Sejak Zaman Romawi
Tanaman ini berasal dari Afrika tropis, namun kini dapat kita temukan tumbuh alami di Asia tropis seperti Myanmar, Sri Lanka, Bangladesh, India, Malaysia, hingga Indonesia. Selain itu, tanaman ini juga umum tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis di India, termasuk kaki bukit Himalaya.
Penggunaan Berlebih dapat Menyebabkan Keracunan
Tanaman kembang sungsang dipercaya dapat mengobati penyakit kanker, kudis, asam urat, dan bertindak sebagai antipiretik, antihelmintik, pencahar, dan antiaborsi. Selain itu, tanaman ini juga sumber colchicines dan colchicocides yang sangat mahal. Industri farmasi juga sangat membutuhkan tanaman ini.
Tiap bagian dari tanaman ini mengandung dua alkaloid penting, yakni colchicine dan colchicoside. Bagian biji dan umbinya terutama mengandung colchicine yang beracun. Meskipun begitu, pengobatan ayurveda menggunakan tanaman ini dengan dosis sedikit sebagai bahan obat-obatan tradisional mereka.
Tanaman ini juga dipercaya mampu mengobati penyakit cacingan, memar, kemandulan, sakit perut, hingga radang sendi. Penggunaan secara berlebihan dapat berakibat fatal, baik bagi manusia ataupun hewan sekali pun.
Selain sebagai tanaman obat, kembang sungsang juga menjadi tanaman hias yang populer di rumah kaca dan konservatori. Bahkan, bunga yang belum matang pun sudah tampak indah.
Penulis: Anisa Putri
Editor: Indiana Malia