Demam tanaman hias semakin mewabah. Banyak dari pecinta tanaman hias yang siap mengeluarkan kocek untuk mendapatkan tanaman hias impiannya. Termasuk untuk mendapatkan si Ratu Tanaman Hias, Keladi Merah.
Salah satu tanaman hias yang sedang ngetren adalah tanaman keladi. Caladium bicolor merupakan nama ilmiah dari tanaman keladi merah. Dalam Bahasa Inggris tanaman ini adalah Heart of Jesus. Sedangkan warga Jawa memanggilnya lompong-lompongan.
Ciri-ciri dan Morfologi Keladi Merah
Keladi berasal dari Amerika Selatan terutama di daerah yang beriklim tropika. Tanaman ini menjadi salah satu sumber pendapatan warga.
Secara morfologi, batang keladi biasanya tumbuh horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae.
Batangnya membentuk umbi di bagian bawah permukaan tanah. Bunganya berbentuk bulat memanjang dan tertutup oleh seludang yang bermanfaat untuk tempat perkembangbiakan.
Bentuk dan keindahan warna daunnya membuat tanaman ini sangat cocok untuk tanaman lanskap dan tanaman pot.
Warna daunnya yang indah serta perawatannya yang mudah dan tahan lama menyebabkan permintaan akan jenis tanaman ini meningkat.
Penelitian lain juga menyebutkan keladi merupakan tanaman herba tahunan. Daunnya berukuran besar, berbentuk hati. Pelepah menopang daun dengan panjang 30 cm atau lebih.
Warna tanaman ini beragam. Ada yang putih kehijauan dengan tulang daun hijau; hijau di tepi dan merah menyala di tengahnya; hijau di tepi dan tengahnya pink serta putih; dan lain-lain.
Kandungan pigmen yang terkandung di dalam daun menyebabkan warna yang berbeda-beda.
Jenis-jenis pigmen yang terdapat pada tumbuhan yaitu klorofil, karotenoid, dan flavonoid terutama kelompok antosianin.
Syarat Tumbuh Keladi
Keladi tumbuh di hutan tropis pada tempat yang lembap, tanah gembur dan subur. Keladi tumbuh dengan terkena sinar matahari penuh maupun di bawah naungan hingga ketinggian 1000 mdpl.
Jenis ini menyukai lokasi yang berada di pinggir sungai, bawah pohon besar dan tempat-tempat yang lembap, suhu 21-300C dan intensitas cahaya 50-70%.
Berdasarkan beberapa tulisan ilmiah menyebutkan jika intensitas cahaya matahari yang diterima kurang dari 50%, warna daun keladi akan memucat.
Sebaliknya, jika intensitas cahaya matahari yang diterima lebih dari 70%, daun keladi akan terbakar sehingga daunnya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
Khasiat Keladi Merah
Selain unggul sebagai tanaman hias tanaman ini bermanfaat juga menjadi tanaman obat.
Bunga dan umbinya berkhasiat sebagai obat luar untuk mengobati pembengkakan pada bagian jari-jari.
Di samping keunggulannya sebagai tanaman obat, keladi mampu mengakumulasi merkuri dan mampu menurunkan kadar merkuri.
Berdasarkan tulisan ilmiah Apriana Anania et al, pada jurnal ilmiah Protobiont (2017), menyebutkan tumbuhan yang banyak mengandung pigmen antosianin dalam aplikasi bioteknologi dapat digunakan untuk fitoremediasi tanah tercemar logam berat.
Penelitian tersebut menuliskan tanaman famili Araceae ini mampu tumbuh pada tanah tercemar logam berat.
Mereka mampu mengakumulasi merkuri pada bagian pucuk sebesar 0,36 mg/berat kering dan berpotensi sebagai fitostabilisasi.
Keladi merah mampu menurunkan kadar merkuri 1,8 mg/kg dan 4,52 mg/kg pada tanah yang tercemar tailing sebanyak 10% dan 20% tanpa diberi pupuk.
Baca juga: Mengenal Snailfish, Ikan Berkulit Tipis Penghuni Laut Terdalam
Taksonomi Keladi Merah
Referensi:
Meliana Rosmadewi Sunarya, Institut Pertanaian Bogor
Koleksi Kebun Raya Liwa, Lampung
Penulis: Sarah R. Megumi