Di Indonesia penggunaan kayu balsa dalam kehidupan sehari-hari mungkin masih jarang ditemukan, meski begitu jenis kayu yang satu ini sangat bermanfaat untuk berbagai macam kebutuhan.
Dahulu kala, jenis kayu ini kerap pekerja militer Amerika Serikat gunakan sebagai pengganti gabus dalam Perang Dunia I. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin paham manfaat yang lebih besar dari kayu ini.
Di luar negeri sendiri penggunaan kayu tersebut sudah sangat berkembang, misalnya sebagai bahan baku pembuat interior serta rangka aeromodelling (pesawat dari kayu balsa).
Menurut para ahli, jenis kayu yang satu ini memiliki daya tahan tinggi dan mampu bersaing dengan material lainnya. Sifatnya yang alami dan ramah lingkungan menjadi nilai tambah dari kayu tersebut.
Mengenal Balsa beserta Habitatnya
Seperti namanya, kayu balsa berasal dari Pohon Balsa (Ochroma grandiflorum Rowlee) yang banyak tumbuh di daerah Amerika Latin, Papua Nugini, Thailand, Kepulauan Solomon, hingga Indonesia.
Di Tanah Air, kita bisa menjumpai barisan pohon tersebut bertumbuh di sekitar Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, serta Papua.
Berdasarkan habitatnya, pohon yang satu ini bisa tumbuh di dataran tinggi dan rendah sekitar 0-1000 mdpl. Meski begitu, pohon balsa terbaik biasanya akan tumbuh pada ketinggian 0-800 mdpl.
Rata-rata curah hujan yang pohon tersebut butuhkan yakni berkisar 1500-3000 mm, dengan jumlah bulan kering atau musim kemarau sampai dengan tiga bulan per tahunnya.
Penting untuk kita garis bawahi, jenis flora berikut ini termasuk spesies intoleran. Sehingga, untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik pohon ini membutuhkan cahaya matahari dan suhu udara yang pas.
Rerata suhu udara yang tumbuhan ini kehendaki berkisar 22-29 C, dengan suhu maksimum serta minimumnya masing-masing antara 24-30 C dan 22-28 C.
Karakteristik Kayu dan Pohon Balsa
Dari sisi karakteristiknya, balsa termasuk pohon yang cepat tumbuh. Waktu pertumbuhan tanaman ini berkisar 5-6 tahun, dengan tinggi mencapai 20 m serta diamater 40 cm.
Jika kita bandingkan dengan jenis pohon lainnya, masa perkembangbiakan tanaman tersebut tergolong cukup instan, sehingga kayu yang satu ini memiliki potensi besar sebagai material cadangan.
Meski begitu, sayangnya tidak banyak orang Indonesia yang mengenal jenis kayu ini. Masyarakat kerap menyamakan kayu ini dengan Kayu Sengon (Albasia) karena beratnya yang cukup ringan.
Bahkan, dalam kitab perundang-undangan Republik Indonesia pohon balsa masih disamakan dengan tumbuhan Eucalyptus. Meski secara famili, tanaman yang satu ini serupa dengan Pohon Albasia.
Perlu kita ketahui, pembagian jenis balsa berdasarkan kepadatannya, misalnya Balsa Light (kurang dari 120 kg/m3), Medium (120-180 kg/m3) dan Heavy (lebih dari 180 kg/m3).
Jika berminat membeli jenis kayu ini, harga kayu balsa di pasaran berkisar Rp80.000 per m3 (diameter 19 cm), Rp118.000 per m3 (diamatar 20 cm) dan Rp135.000 per m3 (diameter 30 cm).
Manfaat dan Kegunaan Kayu Balsa
Penggunaan kayu balsa mengikuti jenis dari kayu tersebut, misalnya Balsa Light sebagai aeromodelling; Medium sebagai komposit industri; dan Heavy sebagai substitusi kayu keras.
Selain itu, ada beberapa manfaat kayu balsa lain yang biasa diaplikasikan oleh masyarakat, seperti:
- Berguna sebagai Pembuat Radio Control
Warga Amerika Serikat jamak yang mengaplikasi kayu balsa sebagai radio control. Untuk membuat kayu ini jadi tahan air dan lebih kuat membutuhkan proses resin atau coating pada permukaannya.
-
Material Pembuat Interior Ruangan
Pemanfaatan Balsa Wood sebagai material pembuat interior juga sedang sangat populer. Pakar mensinyalir daya tahan kayu ini dapat bersaing dengan material lain, seperti foam dan honeycomb.
-
Sebagai Kerajinan Tangan
Budidaya jenis kayu ini dipercaya ampuh meningkatkan UMKM serta pelaku industri kerajinan tangan.
Harga kayu balsa yang lebih murah ketimbang jenis kayu lainnya, membuat kayu tersebut cukup menguntungkan dan cocok sebagai bahan baku pembuat kerajinan tangan.
Demikian ulasan singkat mengenai karakteristik dan manfaat balsa. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kita terkait jenis-jenis kayu yang ada di dunia, ya.
Taksonomi Pohon Balsa
Referensi:
Penulis: Yuhan Al Khairi
Editor: Ixora Devi