Jamur Tiram atau Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) adalah sejenis jamur pangan yang berasal dari keluarga Tricholomataceae dan berordo Agaricales. Ia publik kenal sebagai fungi yang berkhasiat, sehingga sering awam budi daya sebagai komoditas pasar.
Nilai ekonomi tiram putih terbilang cukup tinggi. Jika kita bandingkan dengan spesies Pleurotus lainnya, jamur ini terhitung paling laku dan banyak masyarakat buru sebagai bahan masakan.
Kandungan gizinya tidak main-main, jamur ini kaya akan protein dan juga mineral. Selain itu, ia juga menyimpan sejumlah vitamin bermanfaat seperti tiamin, riboflavin, niasin, biotin, serta vitamin C.
Merujuk pada kebiasaanya, King Oyster Mushroom umum pakar temukan pada pokok kayu yang sudah lapuk. Ia membutuhkan suhu, kelembapan, dan cahaya yang cukup untuk berkembang biak.
Mengenal Karakteristik Spesies Jamur Tiram
Sebab tergolong sebagai fungi, jamur tiram tidak dilengkapi dengan organ klorofil. Sehingga mereka tidak bisa mengolah makannya sendiri, serta membutuhkan inang induk untuk bertahan hidup.
Dalam memenuhi asupannya, P. ostreatus menyerap bahan organik yang terkandung pada batang pohon. Nutrisi yang ia butuhkan adalah karbon, yang dapat disesuaikan melalui beragam sumber.
Ciri-Ciri Jamur Tiram
Spesies tiram putih memiliki tangkai yang tumbuh secara menyamping. Tubuh buah atau tudungnya tampak seperti corong dakal (mirip kerang tiram), dengan karakteristik warna putih agak kusam.
Mulanya, tudung jamur tersebut berwarna kehitaman. Coraknya lalu berubah menjadi abu-abu, cokelat, hingga putih saat usia dewasa. Permukaan tudung licin dengan diameter antara 5 – 20 cm.
Tepian tudung terlihat agak berlekuk, ia juga memiliki spora berupa batang sebesar 8 – 11 × 3 – 4 mikrometer. Miselianya berwarna putih serta mampu berkembang biak dengan sangat cepat.
Di alam liar, jamur tiram dapat kita jumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan yang sejuk. Tubuh buahnya terlihat saling bertumpuk, dengan ukuran bervariasi sesuai kondisi lingkungannya.
Siklus Hidup Jamur Tiram
Menurut penelitian, siklus hidup tiram putih hampir sama dengan siklus hidup jamur dari kelas Basidiomycetes. Tahap-tahap pertumbuhan atau siklus hidupnya, meliputi:
- Apabila berada di tempat lembab, spora (basidiospora) yang sudah masak atau dewasa akan membentuk serat-serat (miselium) dengan karakteristik permukaan agak kasar.
- Jika keadaan lingkungan tempat miselium baik – dalam arti temperatur, kelembaban, substrat tumbuh memungkinkan, maka kumpulan miselium akan menghasilkan bakal tubuh buah jamur.
- Bakal buah jamur lantas membesar, lalu pada akhirnya membentuk buah jamur dewasa.
- Tubuh buah jamur dewasa membentuk spora, apabila spora sudah matang atau dewasa akan jatuh dari tubuh buah jamur.
Syarat Tumbuh dan Budi Daya Jamur Tiram
Cara budi daya jamur tiram atau king oyster mushroom memang susah-susah gampang. Dalam pengembangbiakkannya, substrat yang kita buat perlu memperhatikan habitat alami mereka.
Melansir berbagai sumber, jenis substrat yang efektif kita pakai dalam proses pembudidayaan jamur ini adalah kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu, atau sekam.
Setelah menentukan substrat yang sesuai, perhatikan faktor ketinggian dan syarat lingkungan, serta sumber bahan baku dan bibitnya. Miselium dan tubuh buah berbiak pada suhu 26 – 30 Celsius.
Ia membutuhkan pajanan sinar matahari dan tingkat kelembapan sekitar 60 – 70%. Keasaman pH media perlu kita atur antara pH 6 – 7 dengan menggunakan kapur atau Calsium carbonat.
Walau dapat kita biakkan di daerah dataran rendah, kondisi lingkungan yang paling baik untuk pertumbuhan jamur tiram adalah pada ketinggian 700 – 800 m di atas permukaan laut.
Khasiat dan Manfaat Jamur Tiram bagi Kesehatan
Berkat kandungannya yang berkhasiat, mengonsumsi jamur tiram pakar ketahui mampu memberi manfaat bagi kesehatan manusia. Beberapa manfaat tersebut, di antaranya:
1. Menangkal Radikal Bebas
Sebab kaya akan antioksidan, manfaat jamur tiram yang dapat kita rasakan adalah membantu menangkal radikal bebas. Hal ini juga berguna sebagai pencegah penyakit stroke dan kanker.
2. Mencegah Penyakit Diabetes
Selain stroke dan kanker, mengonsumsi olahan P. ostreatus ahli percaya efektif menekan risiko diabetes. Kandungan beta glucan-nya berperan aktif dalam mengontrol kadar kolesterol darah.
3. Menjaga Kesehatan Saraf
Jamur tiram juga mengandung asam pantotenat yang baik untuk mendukung kinerja sistem saraf, serta membantu menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Karena itu, olahan jamur yang satu ini sangat ahli rekomendasikan bagi para penderita penyakit tulang, saraf, hingga mambantu mengatasi infeksi apda saluran pernapasan.
Klasifikasi atau Taksonomi Jamur Tiram Putih
Penulis: Yuhan Al Khairi