Jamur merupakan salah satu sumber pangan alternatif yang dapat dikonsumsi sebab mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Sebagian jenis jamur yang dibudidayakan tergolong jamur pangan, tetapi ada juga yang dikembangkan karena berkhasiat menjadi obat (Alex, 2011).
Fungi adalah organisme yang berinti, berspora, tidak berklorofil dengan sel atau benang bercabang (miselium). Karena tidak berklorofil tanaman ini tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga mengambil makanan dari organisme lain yang telah mati (Widyastuti, dkk., 2011).
Jamur merang atau Volvariella volvaceae L. merupakan jamur kompos yang banyak digemari masyarakat. Jamur ini biasanya tumbuh ditumpukan jerami yang membusuk pada saat musim panen padi berlangsung (Alex, 2011).
Baca juga: Calincing, Gulma yang Berkhasiat sebagai Obat
Selain terkenal di antara spesies jamur tropika dan sub tropika, jamur merang juga diketahui terutama oleh masyarakat Asia Tenggara. Daerah tumbuh jamur merang sangat luas yang terbentang dari daratan Cina, Thailand, Filipina, Malaysia, pantai timur Afrika, dan Indonesia (Irawati, 2017).
Setiap jenis memerlukan persyaratan yang berbeda untuk dapat hidup. Jamur merang merupakan jamur yang tumbuh di daerah tropika. Jamur merang dapat tumbuh dengan optimal pada suhu dan kelembapan yang sesuai, yakni sekitar 30o C hingga 35o C. Suhu yang terbaik agar jamur pangan ini dapat berkembang adalah 32o C. Jika kelembapan terlalu tinggi dapat menyebabkan jamur menjadi busuk.
Siklus hidup jamur merang melalui beberapa fase. Kehidupannya berawal dari spora yang akan berkecambah membentuk hifa berupa benang-benang halus. Kumpulan hifa atau miselium ini akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh.
Miselium tersebut akan membentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur merang mulai terbentuk. Mula-mula strukturnya bulat dan disebut stadia kepala jarum atau primordial. Kemudian simpul membesar sebesar kancing kecil bernama stadia kancing yang siap untuk dipanen (Suparti, 2016).
Bagian jamur yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu, dan terlindung selubung. Sedangkan pada jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan cokelat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna cokelat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah muda yang tudungnya belum berkembang.
Baca juga: Cermai, Tanaman Berbuah Asam dengan Ragam Manfaat
Selain rasanya yang enak, jamur ini juga terkenal karena gizinya yang tinggi sehingga diminati di pasaran. Salah satu kandungan nutrisi di dalamnya adalah protein yang baik untuk dikonsumsi manusia. Bahkan komposisi proteinnya lebih tinggi dibandingkan tumbuh-tumbuhan secara umum.
Jamur merang juga banyak menyimpan vitamin, seperti riboflamin, tiamin, dan asam nikotin yang cukup tinggi. Zat kalsium dan fosrfor yang tinggi ditambah kalori dan kolestrol yang rendah membuat jamur merang sering dikonsumsi untuk menu diet. Selain bernilai gizi tinggi, jamur cokelat ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Kandungan antibiotik di dalamnya berfungsi mencegah penyakit anemia, menurunkan darah tinggi, dan menangkal penyakit kanker.
Penulis: Sarah R. Megumi