Hydnellym peckii adalah salah satu anggota fungi Bankeraceae yang ditemukan oleh Howard James Banker pada tahun 1912. Jamur ini dikenal juga sebagai “bleeding tooth fungus” atau “jamur gigi berdarah” berkat tetesan merah yang ada pada bagian tubuhnya.
Bleeding tooth fungus tergabung ke dalam genus Hydnellym. Kelompok genera ini menyebar di belahan bumi utara, meskipun saat ini beberapa spesiesnya ditemukan pula di Asia tropis.
Secara klasifikasi, setidaknya ada 40 jenis jamur di bawah naungan genus Hydnellym. Jamur-jamur ini memiliki bentuk yang unik, pertumbuhannya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Saat musim hujan, daging buah terlihat agak berzona dan kaya akan serat. Namun saat suhu sedang panas atau kering, tampilan jamur tersebut berubah jadi keras dan tampak berkayu.
Morfologi dan Ciri-Ciri Jamur Gigi Berdarah
Jamur gigi berdarah tergolong sebagai hydnoid fungi. Artinya jamur ini memiliki tubuh buah yang mampu menghasilkan spora, yakni pada bagian bawah jamur yang terlihat seperti gigi.
Permukaan atas terlihat cembung dan tidak rata. Biasanya bagian ini ditutupi oleh “rambut” halus, sehingga apabila tersentuh teksturnya mirip seperti kain kempa atau pakaian beludru.
Saat dewasa rambut halus ini akan rontok, sehingga membuat tubuh buahnya menjadi licin. Bentuknya sendiri bervariasi; agak bulat atau tidak beraturan dengan lebar rerata 4–10 cm.
Perlu diketahui, jamur H. peckii berkembang biak dengan cara berkelompok atau individual. Tubuh buahnya dapat saling menyatu, sehingga menghasilkan permukaan jamur yang besar.
Bleeding tooth fungus mempunyai corak warna yang sangat unik. Tubuh buahnya berwarna putih hingga kecokelatan, tetapi dihiasi oleh bercak pigmen merah yang mirip seperti darah.
Habitat dan Distribusi Jamur Gigi Berdarah
Jamur gigi berdarah membentuk hubungan mutualisme dengan pohon konifer. Ketika jamur menghasilkan mineral dan zat asam amino bagi akar, pohon memberi jamur asupan karbon.
Selain itu, hifa fungi di dalam tanah menumbuhkan jaringan di sekitar akar. Ini berguna bagi berbagai jenis tumbuhan, yang mana dapat membantu memperlancar proses tranfer nutrisi.
Karena memiliki sifat mikoriza, habitat jamur satu ini dapat dipastikan berada di perbukitan atau pegunungan. Mereka menyebar ke berbagai daerah dingin, terutama di Amerika Utara.
Kawasan Eropa juga termasuk ke dalam daerah distribusi jamur ini. Spesiesnya melimpah di Italia, Jerman dan Skotlandia, namun sudah cukup langka di Norwegia, Belanda, serta Ceko.
Salah satu penyebab menurunnya jamur H. peckii di Eropa, ialah polusi. Kualitas lingkungan yang buruk membuat pertumbuhan jamur melambat, bahkan merusak habitat di sekitarnya.
Kandungan dan Manfaat Jamur Gigi Berdarah
Jamur gigi berdarah memiliki nilai ekonomi, namun tidak tergolong sebagai jamur budi daya. Mereka juga tidak mengandung racun, namun tidak layak untuk dikonsumsi karena rasanya.
Melansir berbagai sumber, bleeding tooth fungus mempunyai cita rasa pahit dan bertekstur keras. Rasa dan teksturnya ini bahkan tidak berubah walau sudah dimasak atau dikeringkan.
Meski begitu, spesies H. peckii sendiri mengandung senyawa alami yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna. Ini menghasilkan corak krem, biru dan hijau tergantung pada mordannya.
Dalam dunia medis, kelompok fungi ini juga diteliti untuk pengembangan obat antikoagulan. Mereka ahli sinyalir mengandung atromentin yang mampu mencegah penggumpalan darah.
Atromentin sendiri bahkan mempunyai aktivitas antibakteri. Senyawa ini ampuh mencegah pertumbuhan Streptococcus pneumoniae, kelompok bakteri penyebab penyakit pneumonia.
Taksonomi Spesies Hydnellym Peckii
Penulis : Yuhan al Khairi