Jamur Elaphomyces granulatus dikenal juga false truffle, truffle rusa, atau hart’s truffle. Berasal dari famili Elaphomycetaceae dan kerap ditemukan bersimbiosis dengan pohon cemara. Ahli mikologi Swedia, Elias Magnus Fries mendeskripsikan jamur ini pertama kali pada tahun 1829 dalam Systema mycologicum dengan nama ilmiah yang dikenal hingga sekarang.
Nama genus Elaphomyces berasal dari kata Elaph yang berarti rusa dan myces berarti jamur. Sementara nama spesies granulatus mengacu pada karakteristik granular yang muncul pada kulit luar jamur ini.
Ditutupi Kutil-kutil Kecil
Tubuh buahnya berbentuk bulat tidak beraturan dengan lebar 2 hingga 5 cm. Bagian kulit luarnya keras dan tebal berwarna cokelat kemerahan ditutupi kutil-kutil kecil (berbutir-butir). Ketika matang, tubuh buahnya dipenuhi dengan spora. Warna dan konsistensi bahan spora bervariasi seiring dengan kematangan jamur.
Massa spora bagian dalam berwarna abu-abu dan lembab pada awalnya, mengering dan berubah menjadi ungu kehitaman saat spora matang. Sementara sporanya berukuran 25-35μm, dihiasi dengan batang dan duri, dengan cetakan spora hitam keunguan.
Ketika dewasa, jamur false truffle akan menjadi gembur, berbedak, dan berwarna ungu tua. Jamur ini lambat mengalami pembusukan, sehingga dapat kita temukan sepanjang tahun. Beberapa spesies jamur yang memiliki kemiripan morfologi ialah, black truffle (Tuber melanosporum) dan white truffle (Tuber magnatum).
Namun, jika diperhatikan secara seksama ketiga jamur tersebut sebenarnya berbeda, semakin jelas terlihat ketika ketiganya dibelah dan terlihat bagian dalamnya.
False Truffle Bersimbiosis dengan Pohon Cemara
Umum ditemukan bersimbiosis dengan pohon cemara, tepatnya miselium jamur ini melapisi permukaan akar pohon cemara. Tetapi kadang jamur ini juga ditemukan tumbuh di bawah pohon jenis lain. Karena tumbuh di bawah tanah, membuat kita cukup kesulitan untuk menemukan jamur ini. Sementara distribusinya tersebar luas di daratan Eropa, Amerika Utara, Asia Barat, dan Jepang.
Tak Enak Dimakan Oleh Manusia
Jamur E. granulatus tak dapat dimakan dan tidak enak bagi manusia, terutama tubuh buah yang sudah tua. Tetapi bagi beberapa hewan seperti babi hutan, tikus, tupai, dan lainnya, jamur ini menjadi salah satu makanan yang disukai.
Karena tumbuh di bawah tanah, minat komersial serta aspek biologi dari jamur ini masih kurang diminati dan sedikit diketahui. Meskipun begitu, beberapa sumber menyatakan jamur ini mungkin yang paling melimpah dan tersebar luas di antara semua jamur truffle di dunia.
Taksonomi False Truffle
Penulis : Anisa Putri S
Editor : Ari Rikin