Jamur Ayam Hutan, Lezat Dimakan Tapi Beracun di Sebagian Orang

Reading time: 2 menit
Meskipun dapat kita makan, di beberapa wilayah ada laporan munculnya keluhan pusing dan sakit perut setelah mengonsumsi jamur ini. Foto: Inaturalist

Jamur chicken of the woods, ayam hutan atau sulphur polypore memiliki nama ilmiah Laetiporus sulphureus. Penamaan spesies “sulphureus” mengacu pada warna kuning belereng pada jamur ini, sedangkan nama genus Laetiporus berarti pori-pori yang cerah.

Jamur chicken of the woods berasal dari famili Polyporaceae dan berkerabat dengan Poria cocos (Wolfiporia extensa), Trametes hirsuta (Hairy Bracket), Polyporus squamosus (Dryad’s Saddle), dan lainnya.

Jamur yang dapat dimakan ini pertama kali ahli botani dan mikologi Prancis Jean Baptiste Francois (Pierre) Bulliard deskripsikan pada tahun 1789. Kemudian ahli mikologi Amerika yang terkenal, William Alphonso Murrill pada 1920 memberikan nama yang kita kenal hingga saat ini.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Tudung jamur chicken of the woods bergelombang, lembut dan kenyal dengan pinggirannya yang lebar. Namun seiring bertambahnya usia, pinggiran tersebut akan menipis dan berwarna pucat. Lebar jamur ini berkisar antara 10 hingga 40 cm dengan ketebalan antara 3 hingga 12 cm.

Di samping itu, jamur ini memiliki variasi warna seperti kuning telur, oranye, krem pucat dengan garis-garis berwarna merah muda atau oranye.

Daging jamurnya berwarna kuning-oranye saat keadaan lembap, dan berubah menjadi pucat saat mengering. Pada permukaan bawah jamur terdapat pori-pori berbentuk tabung kecil bulat dan oval. Biasanya tabung tersebut berukuran 2 hingga 3 mm dengan kedalaman 15 hingga 30 mm. pori-pori tabung tersebut berwarna putih atau kuning yang sangat pucat.

Sementara itu, spora jamur ini berbentuk ellipsodial hingga bulat telur lebar, dengan ukuran 5-7 x 3,5-4,5 µm dan cetakan spora berwarna putih. Di samping itu, jamur chicken of the woods memiliki aroma seperti jamur pada umumnya dan rasa sedikit asam hingga pahit. Selain itu, jamur ini dapat kita temukan selama musim panas dan musim gugur.

Habitat dan Distribusi 

Termasuk jamur saprobik yang tumbuh di batang kayu mati ataupun hidup. Terutama jenis kayu ek, astanye manis, beech, dan kadang-kadang ceri dan willow. Uniknya, terkadang jamur ini ditemukan tumbuh pada batang pohon yew (Taxus baccata) yang dikenal beracun.

Spesies jamur ini jarang ditemukan di banyak wilayah di Inggris dan Irlandia. Umumnya ditemukan menjadi hama pada hutan yew.

Pemanfaatan Jamur ayam hutan

Meskipun dapat kita makan, di beberapa wilayah ada laporan munculnya keluhan pusing dan sakit perut setelah mengonsumsi jamur ini. Namun sumber lain menyebut, saat paling baik mengonsumsi jamur ini ketika jamur masih muda dan lembap.

Melansir berbagai sumber, cara populer untuk memasak jamur ini ialah digoreng dengan tepung roti, dan diberi perasan lemon. Bahkan dikatakan rasanya mirip dengan daging ayam. Selain dimakan manusia, jamur ini juga merupakan sumber pakan bagi kumbang jamur berbulu (Pseudotriphyllus suturalis).

Taksonomi Jamur ayam hutan

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top