Ikan Lamprey, “Vampir Laut” yang Mirip seperti Belut

Reading time: 2 menit
Ikan ini kerap dapat julukan sebagai "vampir laut". Foto: Shutterstock

Sekilas, ikan bertubuh panjang ini memang mirip seperti belut. Namun jika mulutnya sudah terbuka, maka barulah akan terlihat jajaran gigi tajam yang menyeramkan. Spesies tersebut dikenal dengan nama ikan lamprey, sekelompok “fosil hidup” yang kembali ditemukan.

Lamprey atau lampre sempat ahli nyatakan punah pada abad ke-19. Namun hewan tersebut ditemukan kembali di Inggris, tepatnya di Sungai Derwent, Yorkshire pada tahun 2015 silam.

Lamprey adalah spesies minoritas yang tergabung dalam famili Petromyzontidae dan marga Petromyzon. Ini sering tidak dianggap sebagai ikan sejati karena morfologinya yang berbeda.

Tidak cuma itu, daur hidup dan fisiologi ikan ini juga terbilang tidak umum. Spesiesnya dapat berpindah dari habitat air tawar ke perairan asin, serta bersifat parasit bagi ikan-ikan lainnya.

Morfologi dan Ciri-Ciri Ikan Lamprey

Ikan lamprey termasuk dalam kelompok satwa agnathans yang tidak memiliki rahang. Meski diklasifikasikan dalam subfilum Vertebrata, ikan ini nyatanya tidak memiliki tulang belakang.

Melansir berbagai riset, seluruh kerangka lampre merupakan tulang rawan. Mereka bisa kita kenali dari fisiknya yang halus, tidak bersisik dengan tubuh silinder panjang serta mengkilap.

Dari sekian spesies lamprey, lamprey laut (Petromyzon marinus) adalah salah satu kelompok terbesar. Ini bisa dikenali dari corak pada tubuhnya yang berwarna gelap sampai kehitaman.

Warna dasar kulit ikan itu sebenarnya cokelat kekuningan atau zaitun. Panjang tubuh hewan dewasa dapat mencapai 120 cm (41 in), sedangkan bobot tubuhnya mencapai 2,3 kg (5,1 lb).

Bentuk mulut tampak bulat dan lebar, bahkan ukurannya dapat lebih besar daripada kepala. Gigi-gigi berjajar secara melingkar, lalu ada tujuh bukaan seperti insang di belakang matanya.

Habitat dan Distribusi Ikan Lamprey

Ikan lamprey pada dasarnya hidup di bagian utara dan barat Samudra Atlantik. Ini menyebar mulai dari pantai Eropa dan Amerika Utara, meliputi Laut Mediterania hingga ke Laut Hitam.

Lampre juga tergolong sebagai hewan yang kuat dan adaptif. Mereka bisa menoleransi suhu perairan dari 1–20 derajat Celsius, serta dapat menyelam hingga ke kedalaman 4.000 meter.

Di Amerika Utara, wilayah lembah Sungai Connecticut merupakan tempat tinggal hewan ini. Sedangkan di Eropa, populasinya kini terpusat di sebagian laut Portugal, Spanyol dan Prancis.

Sebagai satwa anadromous, lampre berpindah dari laut atau danau ke perairan sungai untuk bertelur. Sarangnya dibuat oleh induk jantan di substrat sungai dengan arus yang relatif kuat.

Merujuk IUCN Red List, status konservasi lamprey berada pada kategori “least concern” atau risiko rendah. Tren populasinya cukup stabil sehingga tidak tergolong sebagai hewan langka.

Perilaku dan Pola Hidup Ikan Lamprey

Ikan lamprey dijuluki sebagai “vampir laut.” Hal ini bukan tanpa alasan sebab satwa tersebut bisa menempelkan mulutnya ke badan mangsa, lalu menghisap habis darahnya sampai mati.

Bukan cuma gigi-gigi yang tajam, liur ikan tersebut juga mengandung zat kimia yang mampu mencegah pembekuan darah. Ini membuatnya disebut mematikan sekaligus bersifat invasif.

Di wilayah Great Lakes – habitat danau ikan ini, lamprey bertanggung jawab atas kepunahan tiga spesies ikan cisco (Coregonus) yakni longjaw cisco, deepwater cisco, serta blackfin cisco.

Ditambah lagi, produksi telur lamprey dalam sekali memijah terhitung sangat banyak. Betina dapat menghasilkan 35.000–100.000 butir, yang akan hidup sebagai larva di perairan sungai.

Kedua induk lampre akan mati setelah pemijahan. Sedangkan anak-anaknya tinggal di dalam sungai selama beberapa tahun, sebelum akhirnya berenang ke laut atau danau saat dewasa.

Taksonomi Petromyzon Marinus

Penulis : Yuhan al Khairi

Top