Tidak banyak yang mengetahui bahwa famili Mustelidae adalah kelompok karnivora dengan jumlah spesies terbesar di dunia. Marga ini setidaknya membawahi beberapa spesies hewan mulai dari berang-berang, teledu, cerpelai, marten, ferret, mink dan hewan wolverine.
Para pecinta komik tentu sudah tidak asing dengan nama “wolverine.” Ini dikisahkan sebagai manusia yang melakukan mutasi genetik sehingga memiliki kekuatan super dan sangat kuat.
Karakter wolverine sendiri digambarkan punya cakar panjang yang keluar dari tangannya. Ini sangat mirip dengan wolverine asli, yang terkenal sangat kuat serta mempunyai cakar tajam.
Hewan wolverine memiliki nama latin Gulo gulo. Mereka adalah spesies Mustelidae terbesar di dataran, yang dikenal pula dengan julukan glutton, carcajou, skunk bear, atau quickhatch.
Morfologi dan Ciri-Ciri Hewan Wolverine
Spesies G. gulo dewasa dapat berkembang biak seukuran anjing sedang. Panjang tubuhnya sekitar 65–113 cm, sedang tinggi bahu mencapai 36–45 cm dengan panjang ekor 17–26 cm.
Tubuhnya ditutupi oleh bulu-bulu tebal berwarna cokelat kehitaman. Panjang bulu mereka mencapai 10 cm, dengan bobot rata-rata pejantan 11–27,5 kg dan betina mencapai 7–19 kg.
Secara morfologi, ukuran tubuh pejantan memang lebih besar dibandingkan spesies betina. Bahkan panjang tubuh jantan bisa mencapai 108 cm, sedangkan betina hanya sekitar 95 cm.
Kaki hewan wolverine tampak sangat pendek. Namun jangan salah, kaki tersebut dilengkapi kuku-kuku tajam dan besar di kelima jarinya, sehingga efektif untuk mencabik-cabik mangsa.
Bulu-bulu wolverine mempunyai sifat hidrofobik, sehingga tahan terhadap terpaan bersalju. Gigi gerahamnya dapat berputar 90 derajat, yang berguna untuk mengunyah daging buruan.
Habitat dan Distribusi Hewan Wolverine
Spesies G. gulo merupakan penghuni hutan boreal utara, serta kawasan tundra di subarktika dan Alpine. Mereka terdistribusi ke Kanada, Rusia, Eropa, Amerika Serikat, hingga ke Siberia.
Berdasarkan peta persebarannya, dapat kita ketahui bahwa hewan wolverine terdistribusi di belahan bumi utara. Mereka hidup secara soliter, dengan total spesies yang sangat terbatas.
Sejak abad ke-19, populasi wolverine di dunia terus mengalami penurunan. Mereka diburu karena dianggap sebagai ancaman, serta untuk diambil bulunya dan dijadikan sebagai jaket.
Menurut IUCN Red List, status konservasi G. gulo berada di level “Least concern.” Ini bukan berarti mereka aman untuk diburu, sebab tren populasinya yang semakin mengkhawatirkan.
Secara alami, hewan wolverine sejatinya memiliki sifat adaptif. Mereka dapat mengonsumsi semua jenis daging-dagingan, bahkan mampu memakan buah-buahan saat sedang terdesak.
Kebiasaan dan Perilaku Hewan Wolverine
Bicara soal perilaku, ukuran tubuh wolverine yang kecil tidak sebanding dengan amarahnya. Mereka mudah terkonfrontasi sehingga acap kali terlibat perkelahian dengan satwa lainnya.
Bahkan, hewan wolverine tidak takut memburu binatang lain yang ukurannya jauh lebih dari tubuh mereka. Misalnya seperti rusa, serigala, beruang, rubah, landak hingga hewan ternak.
Kata gulo sendiri memiliki arti “pelahap” dalam bahasa Latin. Mereka memiliki nafsu makan yang sangat besar, sampai-sampai dikenal dapat mencuri daging buruan dari hewan lainnya.
Manusia juga sering kali menjadi sasaran kemarahan spesies G. gulo. Mereka bahkan sering mencuri barang-barang para pekemah, seperti halnya baju, selimut, alat masak, serta pisau.
Akan tetapi, induk wolverine disebut-sebut memperlihatkan hati yang lembut kepada anak-anaknya. Induk jantan mengajarkan berburu dan membantu betina dalam menjaga anakan.
Taksonomi Spesies Hewan Gulo Gulo
Penulis : Yuhan al Khairi