Termasuk dalam famili Agaricaceae, golden fleece mushroom (Agaricus crocopeplus) tumbuh di atas tanah dan berwarna oranye dengan tudung pada permukaannya dan tangkai bersisik.
Jamur ini dideskripsikan tahun 1871 di Botanical Journal of the Linnean Society. Spesies ini ada di sembilan lokasi di daerah tropis dan subtropis. Jamur golden fleece sangat mirip dengan A. trisulphuratus dari Afrika.
Morfologi dan Ciri-Ciri Umum
Tubuh jamur ini berukuran kecil hingga sedang, insang berwarna cokelat tua, dan stipe berwarna oranye krem. Pada bagian tengah berwarna oranye kekuningan, hitam kecokelatan ke arah tepi.
Bagian tudung berwarna oranye-cokelat dan memiliki diameter 2-3 cm, panjang tangkai 3-5 cm dan diameter tangkai 0,2-0,5 sentimeter.
Lamellae berwarna cokelat tua dan lebih padat. Sementara bagian batang berwarna oranye krem, berserat padat. Bagian bawah permukaan tudung terdapat lamela berupa lembaran-lembaran berwarna cokelat. Bobot tubuh jamur dewasa yaitu 6,1 gram.
Habitat dan Distribusi Persebaran
Biasanya tumbuh di tanah laterit yang kaya akan kerikil atau tanah yang terakumulasi berdekatan dengan bebatuan dengan arang dan puing-puing abu.
Spesies ini ditemukan di wilayah Asia dan pertama kali dideskripsikan berasal dari Sri Lanka. Tampaknya merupakan spesies yang kompleks dengan spesies lain seperti A. trisulphuratus yang ditemukan di Afrika.
Di Malaysia jamur ini tumbuh di taman nasional dan beberapa kawasan hutan termasuk pulau-pulau kecil. Spesies ini langka terutama berada di semak belukar serta kawasan hutan semak belukar yang terkena dampak kebakaran di India.
Ancaman Golden Fleece Mushroom
Sejak awal 1960-an, di Malaysia populasi cendawan ini sudah menurun. Pemicunya yakni hilangnya habitat, penggundulan hutan atau perkebunan kelapa sawit.
Saat ini hanya ada di wilayah tertentu yang jumlahnya sangat sedikit. Ini menunjukkan bahwa spesies ini sangat langka. Selain itu, ini adalah jamur yang dapat kita makan, terutama di China dan Tibet.
Taksonomi Golden Fleece Mushroom (Agaricus crocopeplus)
Penulis: Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin