Durian bisa menjadi buah yang paling banyak disukai orang, tetapi juga paling dibenci karena aromanya yang menyengat. Durian merupakan tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal masyarakat dan umumnya dimanfaatkan sebagai buah. Sebagian sumber literatur menyebut tanaman durian adalah salah satu jenis buah tropis asli Indonesia (Rukmana, 2001).
Indonesia merupakan satu dari delapan pusat keanekaragaman genetik tanaman dunia terutama untuk buah tropis seperti durian (Hariyati et al., 2013). Sebelumnya, durian hanya tanaman liar dan terpencar di hutan raya Malesia atau yang sekarang ini meliputi daerah Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.
Para ahli menafsirkan, dari daerah asal tersebut durian memencar hingga ke seluruh nusantara. Kemudian melalui Muangthai menyebar ke Birma, India, dan Pakistan. Persebaran tersebut disebabkan karena pola kehidupan masyarakat yang tidak menetap. Hingga pada akhirnya para ahli menyebarluaskan tanaman durian ini ke warga yang sudah hidup secara menetap (Setiadi, 2008).
Baca juga: Sedap Malam, Aromanya Harumkan Udara Malam
Buah dengan julukan “The King of Fruits” ini termasuk dalam famili Bombaccaceae dan banyak ditemukan di daerah tropis. Tiap pohon durian dapat menghasilkan 80 sampai 100 buah, bahkan hingga 200 buah terutama pada pohon yang tua. Tiap rongga buah terdapat 2 sampai 6 biji atau lebih.
Durio zibethinus merupakan spesies durian yang paling banyak berkembang dan menjadi komoditas komersial. Tanaman ini memiliki banyak variasi nama lokal seperti kadu, thurian, drien, duren, dan lain-lain.
Secara morfologi, durian memiliki postur pohon berkayu dan mampu bertahan tumbuh sampai lebih dari 150 tahun. Diameter batang utama dapat mencapai 2 meter dengan ketinggian sekitar 30 sampai 40 meter. Daunnya tunggal sederhana berbentuk lonjong dengan panjang 15 hingga 18 sentimeter, bertekstur halus dan lentur. Pada bagian permukaan atas berkilap dan berwarna hijau tua. Sedangkan di permukaan bawahnya kecoklatan. Bunga pohon durian muncul langsung di permukaan cabang utama berupa bunga tunggal.
Buah berkulit tajam ini durian berbentuk kapsul bulat, bulat telur atau lonjong, dengan panjang mencapai 25 sentimeter. Warnanya hijau hingga kecoklatan, tertutup oleh duri-duri yang berbentuk piramid lebar, tajam, dan panjang 1 sentimeter (Rukmana, 1996). Selama ini, bagian buah durian yang paling banyak dikonsumsi adalah bagian salut buah atau daging.
Pada bagian biji berwarna putih kekuningan atau coklat muda, berbentuk bulat telur, dan berkeping dua. Biji durian mengandung 51,5 persen air, 43,6 persen karbohidrat, dan 2,6 persen protein. Kandungan karbohidrat yang tinggi ini memungkinkan dimanfaatkannya biji durian sebagai bahan pengganti sumber karbohidrat.
Selama ribuan tahun, tanaman durian telah mendampingi kehidupan masyarakat. Beragam jenis dengan berbagai nilai guna durian dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai daerah. Adapun manfaat buah durian antara lain sebagai buah segar dan olahan, perawatan anti penuaan, meningkatkan tekanan darah, dan sebagai afrodisiak (Rusmiati et al., 2013). Selain buah, pohonnya juga sering dimanfaatkan sebagai kayu bangunan.
Penulis: Sarah R. Megumi