Jamur Daldinia concentrica atau yang dikenal juga dengan sebutan King Alfred’s Cakes atau Cramp Balls menyimpan kisah memalukan di balik penamaanya. Jamur yang berasal dari famili Xylariaceae ini disebut jamur King Alfred’s Cakes karena mengacu pada keterampilan memasak sang raja yang sangat buruk. Sementara dikenal sebagai Cramp Balls karena diyakini mampu melindungi seorang dari serangan kram.
Ahli mikolohi Inggris, James Bolton mendeskripsikan pertama kali pada tahun 1791 dengan nama Sphaeria concentrica. Kemudian di tahun 1863, ahli mikologi Italia Vincenzo de Cesati merevisi taksonomi dan penamaannya menjadi Daldinia concentrica yang kita kenal hingga kini.
Di samping itu, jamur ini juga memiliki beberapa nama sinonim di antaranya, Fungus fraxineus Ray, Sphaeria fraxinea With., Sphaeria concentrica Bolton, dan lainnya.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Tubuh buahnya yang disebut troma berukuran 2 hingga 8 cm tumbuh selama beberapa musim. Kerap kali ditemukan troma tumbuh bergabung dengan individu jamur lainnya sehingga membentuk pertumbuhan majemuk yang besar.
Semula tubuh buahnya ini berwarna cokelat dan padat, kemudian seiring bertambahnya usia berubah menjadi hitam, kering, dan tidak padat. Tak memiliki batang, karena tubuh buahnya langsung melekat pada permukaan substrat. Daging jamurnya juga sangat keras dan tidak bisa dimakan.
Bagian dalam jamur ini menunjukkan penampang melintang zona konsentris berwarna abu-abu dan hitam. Spora jamur ini dilepaskan dari permukaan luar melalui lubang kecil seperti paruh yang disebut perithecia. Cetakan sporanya berwarna hitam berukuran 12-17 x 6-9µm.
Habitat dan Distribusi King Alfred’s Cakes
Jamur D. concentrica umum tumbuh di hutan gugur pada kayu mati dan membusuk, terutama cabang pohon beech dan ash yang tumbang. Sementara distribusinya umum ditemukan di Inggris, Amerika Utara, Australia, dan di banyak negara beriklim sedang lainnya.
Kisah Memalukan Di Balik Namanya
Sejarah memalukan di balik penamaan jamur ini berawal dari kisah Raja Alfred yang hidup pada abad ke-9 di wilayah Inggris. Ketika itu sebagian wilayah Inggris dikuasai oleh bangsa Viking. Ia mencoba melarikan diri dan berlindung di rumah seorang wanita petani.
Wanita tersebut meminta Raja Alfred untuk menjaga kue-kuenya yang sedang di panggang dekat api. Namun karena kecerobohannya, Raja Alfred membiarkan kue-kue tersebut hingga terbakar dan menghitam, wanita petani memarahi sang raja.
Sejarah menyebut, karena Raja Alfred merasa sangat malu, ia kemudian menyebarkan kue-kue tersebut untuk menghilangkan bukti. Karena penampilan jamur D. concentrica yang terlihat seperti kue-kue kecil yang gosong, terutama ketika mereka semakin tua, maka nama King Alfred’s Cakes mulai digunakan secara umum.
Namun, di balik kisah ini jamur D. concentrica jamur ini berguna sebagai sumbu untuk menyalakan api. Ia akan terbakar secara perlahan, seperti briket arang dengan asap yang sangat menyengat.
Taksonomi King Alfred’s Cakes
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin