Banyak orang yang mulai mengenal tanaman hawthorn karena khasiatnya menurunkan gula darah. Kelompok ini sejatinya terdiri atas 200 jenis flora, salah satu yang paling populer ialah Crataegus sanguinea atau redhaw hawthorn.
Redhaw hawthorn dikenal juga sebagai Siberian hawthorn. Flora ini merupakan tanaman asli dari selatan Siberia, serta tumbuh subur di daerah Mongolia hingga ujung bagian utara Cina.
Secara klasifikasi, redhaw hawthorn ahli golongkan ke dalam ordo Rosales dan suku Maleae. Mereka berkerabat dekat tumbuhan apel, meski pertumbuhannya tidak membentuk pohon.
Jika diperhatikan, tampilan Crataegus sanguinea lebih mirip semak daripada pokok berbuah. Ini mampu menghasilkan buah seperti beri, yang dapat dikonsumsi dan baik bagi kesehatan.
Morfologi dan Ciri-Ciri Crataegus Sanguinea
Siberian hawthorn umumnya berkembang biak hingga setinggi 7 meter. Jenisnya dapat Anda tandai dari tampilan luar yang mirip seperti semak atau pohon kecil dengan dedaunan rapat.
Dibandingkan spesies Crataegus lain, ukuran Crataegus sanguinea terbilang sedang. Mereka menghasilkan daun dengan bentuk bulat telur, berwarna hijau kusam dengan tepi bergerigi.
Susunan daun sendiri biasanya bergantian. Warnanya berubah menjadi kuning ketika musim gugur, sedangkan bunganya yang berwarna putih muncul mulai dari bulan April sampai Mei.
Bunga Crataegus sanguinea mengeluarkan bau busuk yang semerbak; mekar di satu jumbai besar dan memiliki lima kelopak. Buahnya kecil serta berkulit hijau dengan diameter 1,5 cm.
Pada musim musim gugur, buah tumbuhan ini berubah warna menjadi kemerahan. Kulitnya berwarna abu-abu kecokelatan; dapat dikenali dari pola retakan di sekujur permukaannya.
Habitat dan Kegunaan Crataegus Sanguinea
Crataegus sanguinea merupakan tumbuhan beriklim sedang yang berkembang dari belahan bumi utara seperti Eropa, Afrika Utara, Amerika Utara, sampai Asia meliputi Cina dan Korea.
Spesies ini dikenal mempunyai beragam manfaat mulai dari obat, pakanan, hingga penghias. Di sejumlah daerah buah hawthorn umum digunakan sebagai olahan selai, jeli dan manisan.
Bagian ini juga dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah ataupun dimasak. Meskipun cukup mirip beri-berian, ahli mengonfirmasi bahwa buah hawthorn tergolong sebagai jenis pome.
Di Pulau Manitoulin, buah hawthorn dikenal dengan julukan “haws.” Buah ini cukup penting bagi warga setempat, sebab menjadi satu-satunya persediaan makanan di masa penjajahan.
Tidak cuma itu, bagian daun Crataegus sanguinea kerap dipetik serta dimanfaatkan sebagai campuran salad. Tanaman ini juga cocok dijadikan bonsai sebab memiliki bunga yang indah.
Kandungan dan Efek Samping Crataegus Sanguinea
Crataegus sanguinea punya kandungan flavonoid yang tinggi. Mengonsumsi buahnya secara rutin baik untuk melancarkan aliran darah dan melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
Walau diklaim menyimpan segudang manfaat, mengonsumsi redhaw hawthorn tidak boleh sembarangan. Ini bisa memicu beragam efek samping, mulai dari yang ringan hingga berat.
Menurut riset, overdosis buah hawthorn dapat menyebabkan aritmia jantung serta tekanan darah rendah. Sedangkan efek samping ringannya dapat berupa mual-mual dan sakit kepala.
Untuk Anda yang mengonsumsi suplemen berbahan hawthorn, perhatikan aturan pakai dan anjuran dokter. Hindari mencampurkannya dengan obat lain, sebab bisa memicu overdosis.
Sebelum mengolahnya menjadi cemilan, cuci bersih seluruh permukaan buah menggunakan air. Jika mempunyai riwayat alergi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
Taksonomi Tumbuhan Redhaw Hawthorn
Penulis : Yuhan al Khairi