Jamur conifer tuft (Hypholoma capnoides) dikenal juga dengan nama smoky-gilled woodlover. Jamur yang berasal dari famili Strophaciaceae ini memiliki nama ilmiah sinonim Agaricus capnoides Fr, dan Naematoloma capnoides (Fr.) P. Karst.
Ahli mikologi Swedia, Elias Magnus Fries pertama kali mendeskripsikan jamur ini pada tahun 1821 dengan nama ilmiah Agaricus capnoides. Kemudian tahun 1871, Ahli mikologi Jerman memperbarui taksonomi jamur ini dan mengubah nama ilmiahnya seperti yang kita kenal hingga saat ini Hypholoma capnoides.
Tudungnya Berminyak dan Berwarna Oranye Terang
Tudung jamur H. capnoides berbentuk seperti lonceng dan cembung yang terkadang tepiannya melengkung saat masih muda. Berdiameter 3 hingga 7 cm dengan daging buah berwarna kuning pucat. Tudung tersebut berwarna oranye terang dan berminyak ketika basah dan menjadi oranye pucat ketika kering.
Lamellanya berwarna abu-abu yang berubah menjadi abu-abu kecokelatan saat tubuh buahnya matang. Warna inilah yang menjadi pembeda jamur H. capnoides dengan kerabat dekatnya yang beracun yakni sulphur tuft (Hypholoma fasciculare).
Selain itu, jamur ini memiliki batang berdiameter 5 hingga 10 mm dengan tinggi 5 hingga 8 cm. Berwarna kuning pucat di bagian atasnya dan warna cokelat di pangkalnya, serta tidak memiliki cincin batang. Sporanya berbentuk ellipsoidal, berukuran 6-7,8 x 3,5-4,5µm, dan cetakan spora berwarna cokelat keunguan seperti anggur.
Saprobik pada Tunggul atau Batang yang Membusuk
Tumbuh saprobik pada tunggul pohon runjung ataupun pada akar yang terkubur di tanah atau di permukaan. Dapat juga tumbuh di dekat batang pohon yang membusuk dan biasanya muncul saat bulan Agustus hingga Oktober. Sementara distribusinya meliputi Amerika Utara dan sebagian besar daratan Eropa.
Conifer Tuft Dapat Dimakan
Melansir berbagai sumber jamur H. capnoides dapat dimakan, namun memiliki rasa yang biasa saja dan tak berbau apapun. Jamur ini bisa diolah menjadi saus jamur ataupun campuran masakan. Tapi karena ukurannya yang kecil dan cukup jarang ditemui, membuat kebanyakan orang jarang mengonsumsinya.
Perlu berhati-hati ketika akan mengambil dan mengolah jamur ini. Karena penampilannya mirip juga dengan jamur Galerina marginata yang diketahui sangat beracun. Pastikan kita sudah benar-benar mengenalinya dan jangan pernah melakukan tes rasa untuk membedakanya karena dapat berakibat fatal.
Taksonomi Conifer Tuft
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin