Tinggal di negara yang kaya akan sumber tanaman obat menjadi nikmat tersendiri yang patut kita syukuri. Seperti yang kita ketahui, di Tanah Air pengobatan tradisional telah awam kenal dan gunakan secara turun-temurun. Banyak masyarakat yang jauh dari pelayanan kesehatan memanfaatkan tanaman sebagai obat, salah satunya tanaman Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Lam.Pers.).
Familiar dengan tanaman cocor bebek? Flora ini termasuk tanaman herbal yang merupakan jenis tanaman sekulen dan mampu hidup di daerah kering.
Tanaman bernama unik ini berasal dari Madagaskar. Selain di Madagaskar, cocor bebek tersebar pula di daerah beriklim tropis seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, dan Hawaii.
Morfologi dan Ciri-Ciri Cocor Bebek
Berbagai sumber menyebut Kalanchoe pinnata Lam.Pers. mempunyai ciri-ciri, yaitu:
- Daunnya tebal dan berair.
- Batangnya bersegi empat, lunak, beruas, tegak, hijau.
- Bunganya berbentuk malai, majemuk, menggantung, kelopak silindris, berlekatan, berwarna merah keunguan.
- Buahnya sendiri berbentuk kotak dan berwarna ungu bernoda putih.
- Sementara itu, bijinya kecil dan putih dan berakar tunggang berwarna kuning keputihan.
Manfaat dan Kandungan
Dalam artikel ilmiah Farmaka menjelaskan, bagian daun flora ini sering masyarakat manfaatkan sebagai obat tradisional karena memiliki berbagai macam khasiat seperti:
- antikanker,
- antidiabetes,
- antifungal,
- antimikroba,
- antiinflamasi dan analgesik,
- antiulser,
- antiasma,
- antioksidan, dan
- aktivitas sedatif dari sistem saraf.
Menurut kajian ilmiah Elisia Herma Ratu Zahra, et al (2017) dalam kajian Farmasains, ekstrak etanol dari daun cocor bebek mengandung zat aktif yaitu glikosida steroid, senyawa saponin, tanin, dan flavonoid.
Daun ini bisa dimanfaatkan sebagai penyejuk, antiseptik, astringen, dan anti radang, menghentikan perdarahan, mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan luka.
Selain dalam tulisan Elisia juga menyebutkan tanaman ini berguna mengatasi bisul, korengan, pembengkakan payudara, memar, tulang patah, rematik, wasir, buang air kecil kurang lancar, datang bulan (haid) tidak lancar, diare, peluruh dahak, penurun panas, radang amandel, radang telinga tengah, batuk darah, luka berdarah, terbakar dan tersiram air panas.
Baca juga: Udang Jerbung, Komoditas Ekspor Potensial dari Indonesia
Pemanfaatan di Mancanegara
Tidak hanya di Indonesia, masyarakat di berbagai negara juga turut memanfaatkan cocor bebek sebagai tanaman obat.
Contohnya masyarakat di Bundelkhand, India, memanfaatkan tanaman ini menjadi hidangan jus yang berfungsi mengatasi penyakit kuning. Daunnya yang segar mereka haluskan untuk menjadi kompres pada luka bakar.
Selain itu, pada ilmu pengobatan Cina seluruh bagian tanaman cocor bebek warga percaya memberi efek dingin untuk menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, dan detoksivikasi.
Taksonomi Cocor Bebek
Referensi
Elisia Herma Ratu Zahra, dkk., Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Vania Putri dan Aliya Nur Hasanah, Universitas Padjadjaran
Penulis: Sarah R. Megumi