Clathrus ruber dikenal juga dengan jamur red cage atau lattice fungus. Jamur unik yang berbentuk seperti sangkar berwarna merah ini berasal dari famili Phallaceae.
Oleh karena itu, ia berkerabat dengan Jamur stinkhorn (Phallus impudicus), Devil’s Dipstick (Mutinus elegans), dan masih banyak lagi. Di Prancis, jamur ini dikenal juga sebagai Coeur de Sorcière, yang berarti Hati Penyihir.
Selain itu, jamur ini juga memiliki beberapa nama sinonim di antaranya Clathrus cancellatus L., (Clathrus cancellatus Tourn. ex Fr.), Clathrus flavescens Pers., Clathrus nicaeensis Barla, dan Clathrus ruber var. flavescens (Pers.) Quadr. & Lunghini.
Ahli botani Italia, Pier Antonio Micheli merupakan orang yang pertama kali mendeskripsikan secara ilmiah jamur red cage berdasarkan spora yang ia temui. Kemudian diberi nama yang kita kenal hingga saat ini Clathrus ruber oleh Christiaan Hendrick P. pada tahun 1801.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Semula tubuh buah berbentuk seperti telur dan berwarna putih hingga kecokelatan berukuran 3 hingga 5 cm. Ketika “telur” ini kita iris, akan terlihat bakal tubuh buah yang berwarna oranye hingga merah jingga yang dibungkus oleh zat seperti agar-agar cokelat.
Selanjutnya, setelah tubuh buahnya matang akan tumbuh tinggi 5 hingga 18 cm dengan lebar 4-10 cm. Tubuh buahnya terdiri dari jala-jala yang menciptakan tampilan seperti sangkar berwarna merah.
Jamur red cage tidak memiliki batang, dengan bagian dalam sangkarnya dilapisi dengan gleba berbau warna hijau tua yang menarik lalat. Seperti pada jamur stinkhorn lainnya, kaki lalat yang menempel pada gleba akan membantu jamur red cage menyebarkan sporanya.
Sementara itu, warna merah pada jamur ini disebabkan oleh adanya karoten (zat pemberi warna merah jingga tua pada wortel). Warna merah yang menyerupai warna daging ini juga menjadi faktor lain yang menarik lalat. Di samping itu, jamur red cage memiliki spora berbentuk ellipsodial berukuran 4-6 x 1,5-2,5µm dengan cetakan spora berwarna zaitun.
Habitat dan Distribusi Clathrus ruber
Tumbuh saprobik di taman dan kebun, terutama di dekat sayuran yang membusuk dan tumpukan kompos. Selain itu ditemukan juga banyak tumbuh di atas mulsa kulit kaya pada perkebunan. Awalnya dideskripsikan dari Mediterania, kemudian distribusinya meliputi Eropa tengah dan selatan, Amerika Selatan, hingga Asia.
Berbau Tak Sedap Seperti Daging Busuk
Melansir berbagai sumber, jamur red cage memiliki bau tidak sedap yang sangat kuat, bahkan baunya seperti daging busuk. Jamur ini juga tidak memiliki rasa yang khas. Oleh karena itu jamur ini tidak dikonsumsi saat sudah dewasa, mereka dapat dikonsumsi saat masih fase “telur” yang berwarna putih.
Namun, terdapat laporan lain yang mengatakan bahwa memakan telur red cage dapat menyebabkan gangguan lambung yang serius.
Taksonomi Clathrus ruber
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin