Cendrawasih Botak atau Wilson’s Bird-of-Paradise adalah jenis burung pengicau berukuran kecil yang berasal dari marga Cicinnurus. Burung ini dikenal memiliki tampilan yang indah, serta mampu melenggak-lenggokan tubuhnya untuk menarik perhatian pasangan.
Kekayaan hayati Indonesia memang sangat mengagumkan. Di sini kita dapat menemukan ribuan bahkan jutaan spesies flora dan fauna, dengan keistimewaan dan ciri khasnya masing-masing.
Apalagi jika menjelajah lebih jauh hingga ke pelosok Nusantara. Tak ayal, Anda akan menemukan berbagai spesies tumbuhan dan hewan dengan kebiasaan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Seperti burung cendrawasih botak (Cicinnurus respublica) di Kabupaten Raja Ampat. Tidak cuma bernyanyi, kemampuan menari hewan ini bahkan mampu meluluhkan hati sang betina, lho!
Mengenal Burung Cendrawasih Botak
Cendrawasih botak ialah burung endemik Papua yang hanya bisa kita temukan di Pulau Waigeo dan Batanta. Ia tergolong memiliki tubuh yang kecil karena hanya bisa berbiak sepanjang 21 cm saja.
Secara umum, jenis cendrawasih ini hidup di sekitar hutan dataran rendah sampai area perbukitan. Mereka membuat sarang di kawasan berketinggian 300 – 1.000 m di atas permukaan laut (mdpl).
Bila dilihat dari morfologinya, perbedaan antara spesies burung jantan dan betina memang jelas terlihat. Sesuai dengan tugasnya, tampilan pejantan tampak lebih indah, menarik dan memikat.
Melansir berbagai sumber, ciri fisik pejantan dapat kita kenali melalui warna merah dan hitam pada bagian bulunya. Tengkuk hewan tersebut berwarna kuning dengan mulut bercorak hijau terang.
Masih seputar burung cendrawasih botak jantan, pada bagian kakinya terlihat corak biru yang cukup mencolok dan terang. Sedang dua buah ekornya berbentuk melingkar dengan dominasi warna ungu.
Menariknya, pada bagian kepala hewan ini terlihat pola salib ganda yang berwarna kehitaman. Bagian tersebut juga memiliki corak warna biru terang yang mirip seperti kaki-kaki mereka.
Bagaimana dengan C. respublica betina? Corak bulu betina tidak lebih variatif daripada pejantan. Secara garis besar, ia memiliki bulu kecokelatan dengan kulit kepala berwarna biru muda.
Asal-Usul Penamaan Cicinnurus Respublica
Popularitas C. respublica sebenarnya telah menggema sejak tahun 1873. Saat itu, seorang peneliti bernama Daniel Giraud Elliot, berhasil mendokumentasikan spesies mereka dalam bentuk gambar.
Gambar tersebut lantas diterbitkan di London pada tahun yang sama. Berkenaan dengan hal itu, keindahan cendrawasih botak mulai dikenal oleh masyarakat dan dikagumi sampai sekarang.
Kisah dibalik nama ‘Cicinnurus respublica’ pun tak kalah menariknya. Nama tersebut diberikan oleh Charles Lucien Bonaparte – keponakan Napoleon, yang terkenal sebagai seorang idealis republik.
Pada saat itu, ahli zoologi akan memberikan spesies baru temuan mereka kepada keluarga kerajaan. Charles yang tidak setuju lantas menamai burung ini ‘respublica’ untuk menghormati ideologinya.
Lahirnya istilah ‘Wilson’s Bird-of-Paradise’ juga punya kisah yang menarik. Gagasan ini berhubungan dengan sosok Charles Darwin yang berhasil membangun pandangan baru dunia evolusioner biologi.
Perlu diketahui sebagai anggota keluarga Paradisaeidae, eksistensi burung cendrawasih botak dilindungi oleh negara melalui Peraturan Menteri No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
Kebiasaan dan Tarian Cendrawasih Botak
Gerak-gerak Cendrawasih Botak memang layak kita perhatikan. Selain sangat unik, tingkah laku dan kebiasaan hewan tersebut memang cukup berbeda dibanding jenis cendrawasih lainnya.
Berdasarkan riset Maurits Kafiar, Koordinator Keanekaragaman Hayati Fauna & Flora International-Indonesia Programme, burung ini selalu membersihkan lantai tanah sebelum melakukan tarian.
Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh pejantan pada siang dan sore hari selama 30 menit. Setelah “dance floor” bersih, ia pun memanggil sang betina dengan kicuan seperti ciuk…ciuk…ciuk.
Panggilan ini dilakukan sebanyak empat kali dengan durasi 5 – 10 menit. Jika betina sudah hadir, ritual tarian akan dimulai dan keduanya terlihat berkejaran di antara batang-batang pohon.
Menurut pemaparan Maurits, tarian burung cendrawasih botak ialah berupa gerak vertikal yang berlanjutkan dengan memamerkan keindahan bulu pada bagian dada dan ekornya.
Dari ranting atas, betina memperhatikan setiap gerakan dan tarian penakluknya. Bila tertarik ia akan mendekat ke batang yang sama, lalu melakukan proses perkawinan selama kurang lebih satu detik.
Merujuk daftar merah IUCN, status konservasi C. respublica saat ini berisiko hampir terancam. Populasinya semakin menurun akibat tinggi alihfungsi lahan hutan dan aktivitas perburuan liar.
Taksonomi Burung Cendrawasih Botak
Penulis : Yuhan Al Khairi