Hampir seluruh penduduk Indonesia familiar dengan istilah lalapan. Lalapan ialah makanan pendamping berupa sayur-sayuran mentah seperti daun kemangi, kubis/kol, selada dan mentimun, yang biasa dihidangkan bersama dengan lauk-pauk juga sambal.
Namun pernahkah anda mencoba bahan lalapan yang berasal dari laut? Bahan lalapan yang satu ini tidak kalah enak untuk dicoba. Nama ilmiahnya adalah Caulerpa sp. atau dikenal sebagai anggur laut karena memiliki bentuk yang mirip dengan buah anggur. Penamaan lokal untuk Caulerpa sp. pun beragam, ada yang menyebut Latoh, Latok, Lawi-lawi dan Lelatu. Tapi jangan terkecoh, anggur laut bukan tumbuh dari pohon di daerah pesisir. Tumbuhan ini merupakan bagian dari jenis rumput laut.
Caulerpa sp. adalah golongan alga hijau, thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan dan bulatan, berstruktur lembut sampai keras dan siphonous. Rumpun terbentuk dari berbagai ragam percabangan, mulai dari sederhana sampai yang kompleks seperti yang terlihat pada tumbuhan tingkat tinggi, ada yang tampak seperti akar, batang dan daun (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2009).
Berdasarkan tulisan ilmiah Sunaryo dkk pada Jurnal Kelautan Tropis (2015), bahwa rumput laut termasuk jenis tanaman sederhana karena pada tanaman ini tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun sejati. Seluruh bagian rumput laut Caulerpa sp. terdiri atas assimilator dan ramuli yang membentuk bulatan-bulatan seperti buah anggur.
Meskipun habitat awalnya berasal dari laut, akan tetapi Caulerpa sp. dapat dibudidayakan di kawasan pertambakan selama sirkulasi air pasang surut di kawasan pertambakan dapat terjaga dengan baik (Trono, 1988 dalam Sunaryo, 2015).
Keberadaan anggur laut tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia. Umumnya mereka tumbuh di laut dangkal dengan aliran air yang tenang dan menempel pada substrat pasir. Tumbuhan ini memiliki spektrum kimia dan biologi yang cukup luas termasuk aktivitas antioksidan dalam menangkal radikal bebas.
Di Indonesia, Caulerpa sp. dimanfaatkan sebagai bahan makanan dengan cara dimakan mentah sebagai lalapan, urap atau sebagai sayur. Bahan makanan ini mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sebagai sumber protein nabati, mineral maupun vitamin yang berbeda dengan tumbuhan darat.
Hasil penelitian menyatakan Caulerpa sp. memiliki protein, karbohidrat, serat, mikromineral (Fe, K, Ca), asam lemak, dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Selain dapat dimanfaatkan lebih luas dalam bidang pangan, penelitian lain juga menyebutkan bahwa anggur laut ini dapat dimanfaatkan di sektor non pangan khususnya pada proses bioremediasi.
Keuntungan dari masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir adalah mereka dapat dengan mudah mengambil Caulerpa sp. langsung di alam. Untuk proses pengolahannya menjadi makanan pun mudah, dimana anggur laut ini diambil kemudian dicuci hingga bersih menggunakan air matang. Setelah itu direbus sebentar untuk membunuh bakteri yang tertinggal.
Anggur laut ini tidak hanya diminati di Indonesia saja. Beberapa negara seperti Jepang, Cina, Korea, Malaysia, Filipina dan Thailand, bahkan di belahan dunia seperti Amerika dan Eropa juga ikut mengkonsumsi Caulerpa sp. Di Amerika dan Eropa, Caulerpa sp. dikenal sebagai green caviar atau kaviar hijau.
Penulis: Sarah R. Megumi