Burung sekretaris atau dalam bahasa asing disebut secretarybird, merupakan sejenis burung pemangsa yang berasal dari genus Sagittarius. Mereka ahli kenal sebagai unggas terestrial, tidak ditemukan di wilayah lain selain benua Afrika.
Secretarybird mempunyai nama ilmiah Sagitarius serpentarius. Hewan ini pakar golongkan ke dalam ordo Accipitriformes, namun tergabung dalam famili khusus yakni Sagittariidae.
John F. Miller adalah orang pertama yang mempublikasikan hewan tersebut. Sedangkan nama genusnya diberikan oleh Johann Hermann, dari bahasa Latin yang berarti “pemanah.”
Kata itu merujuk pada bentuk bulu kepala burung sekretaris yang menyerupai anak panah. Sedangkan julukan populernya ‘sekretaris,’ publik adopsi dari penampilannya yang anggun.
Morfologi dan Ciri-Ciri Burung Sekretaris
Seperti kelompok burung jenjang lainnya, kaki burung sekretaris memang terlihat panjang. Namun, hewan ini justru mempunyai badan mirip seperti burung elang berukuran besar.
Bila kita ukur, tinggi S. serpentarius bisa mencapai 90-137 cm. Mereka memiliki paruh yang melengkung, namun dengan bagian sayap bulat sepanjang 112-152 cm jika dibentangkan.
Lebar sayap juga terbilang cukup besar, rata-rata mencapai 191-220 cm. Bobot tubuhnya dapat mencapai 2,3-5 kg, dengan panjang tarsus (tulang kering) berkisar 31 cm atau 12 inci.
Ekor burung sekretaris umumnya berukuran 57-85 cm. Lehernya juga tidak terlalu panjang, sehingga mereka harus membungkukkan badan untuk minum atau meraih permukaan air.
Bulu secretarybird terdiri atas dua warna, putih keabu-abuan dan hitam. Ia memiliki jambul berwarna hitam dengan corak merah di area mata, serta hitam pekat di bagian bola mata.
Habitat dan Distribusi Burung Sekretaris
Spesies S. serpentarius merupakan satwa endemik dari Sub-Sahara Afrika dan non-migran. Mereka menyebar mulai dari Mauritania, Somalia, sampai ke kawasan Tanjung Harapan.
Tidak cuma itu, kawasan tempat tinggal burung ini juga terbilang luas. Spesiesnya dapat kita temukan di dataran rendah tepi pantai, hingga kawasan dataran tinggi seperti perbukitan.
Daripada hutan berkanopi, burung sekretaris lebih menyukai lahan yang terbuka. Mereka biasanya beraktivitas di padang sabana, lalu bertengger di atas pohon untuk beristirahat.
Jenis pohon yang mereka jadikan tempat tinggal, ialah akasia lokal. Burung ini berburu pada siang hari, menghabiskan sebagian besar waktunya di atas tanah dan kembali saat senja.
Menurut IUCN Red List, status konservasi burung sekretaris berada pada level ‘endangered’ atau rentan. Tren populasinya terus menurun akibat proses deforestasi dan perburuan liar.
Perilaku dan Pola Hidup Burung Sekretaris
Berbeda dengan burung pemangsa lain, secretarybird berburu dengan cara berlari. Mereka memakan apa saja mulai dari serangga, kelinci, musang, kepiting, kadal, ular dan kura-kura.
Dalam beberapa kasus, burung sekretaris mengonsumsi anak dan telur burung. Spesiesnya bahkan memakan hewan yang mati, baik karena dibunuh ataupun akibat kebakaran hutan.
Spesies S. serpentarius hidup berpasangan secara monogami. Mereka kerap menampilkan gerakan terbang berpola dengan suara parau berpasang-pasangan saat masih berpacaran.
Burung jantan dan betina juga melakukan ritual tarian dengan saling mengejar satu sama lain. Mereka hidup bersama-sama dalam waktu lama, bahkan sampai anak-anaknya dewasa.
Sekali bertelur, burung sekretaris mampu menghasilkan sebanyak 3-4 butir. Telur-telurnya itu berbentuk oval dan hijau pucat, serta dierami oleh induk betina selama kira-kira 45 hari.
Taksonomi Spesies Sagitarius Serpentarius
Penulis : Yuhan al Khairi