Burung merpati, merpatu batu, atau burung dara memiliki nama ilmiah Columba livia dan berasal dari famili Columbidae. Berkerabat dengan burung merpati karang (Columba fasciata), merpati inca (Columbina inca), merpati dada berdarah (Gallicolumba luzonica), dan lainnya.
Di samping itu, burung merpati telah banyak dijadikan sebagai satwa peliharaan karena perilakunya yang tidak agresif.
Sementara itu, burung merpati memiliki suatu keunikan, yakni mampu mengingat suatu lokasi dengan baik dan mampu terbang sejauh 965 km dalam sehari saja. Di samping itu, gaya terbangnya yang indah memungkinkan mereka terbang cepat secara aerodinamika.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Burung ini memiliki kepala, leher, dan dada yang berwarna abu-abu kebiruan gelap. Selain itu, terdapat warna kekuningan, hijau, hingga ungu kemerahan di sepanjang leher dan bagian sayapnya. Meskipun begitu, burung merpati betina umumnya menunjukkan variasi warna yang lebih sedikit daripada burung merpati jantan.
Paruh burung ini berwarna merah muda keabu-abuan. Pada sebagian besar burung merpati umumnya terdapat dua garis gelap di sayapnya dan satu garis abu-abu kebiruan pada ekornya. Berat tubuhnya rata-rata sekitar 358 gram dengan panjang tubuh 33 cm.
Di samping itu, baik merpati batu jantan atau betina akan mengerami telur-telurnya, dan telur tersebut akan menetas setelah berumur 19 hari. Burung jenis ini umumnya mencari makan pada pagi dan sore hari di area terbuka dengan makanan utamanya berupa biji-bijian.
Habitat dan Distribusi Burung merpati batu
Merpati batu membangun sarangnya di celah-celah tebing batu di tepi pantai, area pertanian, ataupun vegetasi semak yang terbuka. Meraka juga dapat kita temukan di area perumahan, kota-kota, hingga gedung-gedung pencakar langit.
Burung ini berasal dari Eropa, Afrika Utara, dan Asia barat daya. Namun telah terdistribusi hampir di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara.
Ancaman dan Konservasi
Populasi alami burung merpati batu mengalami ancaman di habitat aslinya berupa kerusakan habitat, perburuan, serta kawin silang dengan jenis merpati liar lainnya.
Meskipun begitu, jumlah populasi burung merpati batu masih dikatakan banyak dan tak terancam punah. Sebab itu, IUCN masih memasukkan status konservasi burung ini ke dalam kategori sedikit diperhatikan (least concern). Selain itu, di Indonesia sendiri burung merpati batu juga tidak termasuk satwa yang dilindungi.
Taksonomi Burung merpati batu
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin