Burung Jalak Suren, Burung Pandai Bersuara Indah

Reading time: 2 menit
Jalak Suren
Foto: shutterstock.com

Burung jalak suren merupakan spesies yang memiliki kicauan sangat indah dan merdu. Hewan ini juga memiliki karakter suara yang khas. Tidak heran jalak suren lebih banyak dicari dibandingkan spesies yang lain. Mereka termasuk ke dalam kategori burung pandai, sebab, dapat dilatih oleh manusia layaknya burung beo.

Burung yang memiliki perawakan sedang ini umumnya berwarna hitam dan putih dengan sentuhan sedikit warna kuning pada matanya. Jalak suren jantan memiliki badan yang lurus dan lebih besar daripada betina. Bulu kepala dan punggungnya berwarna hitam legam dengan ekor sedikit lebih panjang dan menyatu. Warna merah pada kulit di atas matanya terlihat lebih cerah dan jelas.

Baca juga: Kasturi Ternate, Burung Endemis di Maluku Utara

Biasanya pejantan memiliki bulu warna putih di bagian bawah tubuh dan tampak  lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Semetara, jambul kepalanya lebih panjang dan lebih lebar saat mengembang.

Sedangkan, burung betina bertubuh bulat dan pendek dengan warna hitam maupun putih yang agak suram. Karakter jalak suren betina kurang lincah dan agresif dibanding jantan. Paruh, jari kaki, dan ekornya juga lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping dengan muka berwarna merah dan lebih pucat daripada burung jantan. Ocehannya lebih cerewet dan bervariasi.

Jalak Suren

Foto: shutterstock.com

Jalak suren termasuk ke dalam genus Sturnus dan Sturnopastor. Namun hasil studi terbaru tidak mendukung penggolongannya ke genus tersebut. Akhirnya spesies ini dikembalikan ke dalam genus yang lebih tua, yakni Gracupica. Spesies jalak suren banyak ditemukan di anak benua India dan Asia Tenggara. Burung-burung ini biasa ditemukan dalam kelompok kecil di kaki lembah dan dataran rendah.

Persebaran spesies jalak suren acapkali dijumpai di kota atau perdesaan. Hewan ini juga memiliki beberapa variasi bulu di populasinya. Biasanya mereka bersarang di dekat air, lubang pohon, dan biasa mencari makan di tanah.

Tak jarang burung ini ditemukan turun ke air untuk mencari makan. Dalam sebuah sarang, biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengilap yang polos. Sampai saat ini sudah teridentifikasi lima subspesiesnya.

Baca juga: Burung Cenderawasih Penghuni Endemis Pulau Papua

Serikat Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan spesies ini pada kategori berisiko rendah. Tahun 1970, burung jalak masih dapat ditemui di Pulau Jawa. Karena penggunaan pestisida yang berlebihan, polusi, dan eksploitasi, keberadaannya di Indonesia sudah jarang ditemukan.

Di Indonesia, hingga saat ini burung jalak suren belum masuk ke dalam kategori hewan terlindungi. Alhasil kelangkaan spesies ini masih terjadi di samping kesulitan pengembangbiakan dan perdagangan bebas. Untuk mencegah berkurangnya spesies ini, jalak suren sudah mulai ditangkarkan di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi jumlah spesies yang mulai sedikit di alam liar.

Taksonomi Jalak Suren

Penulis: Ridho Pambudi

Top