Buah lucuma, lucma, lucmo, lúcuma, lúcumo, mammon, cumala, rucma atau marco dikenal juga dengan nama ilmiah Pouteria lucuma. Berasal dari famili Sapotaceae yang dikenal sebagai keluarga tumbuhan penghasil lateks.
Ahli botani Prancis, Charles François Antoine Morren, pertama kali mendeskripsikan tanaman ini pada tahun 1838 dengan nama genus Pouteria. Nama genus ini untuk menghormati ahli botani Swiss Marc Michel Poutereau, yang melakukan penelitian penting tentang flora Amerika.
Sementara nama spesies lucuma berasal dari kata Quechua “lukuma”, yang merupakan nama asli tanaman ini di negara asalnya.
Di samping itu, lucuma juga memiliki banyak nama sinonim, di antaranya Achras lucuma Ruiz & Pav., Lucuma bifera Molina, Lucuma biflora J.F.Gmel., Lucuma obovata Kunth, Lucuma obovata var. ruizii A.DC, dan lainnya.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Pohon lucuma dapat tumbuh tinggi antara 8 hingga 15 meter dengan tajuk yang lebat dan percabangan yang menghasilkan lateks putih, bahkan pohon ini dapat tumbuh hingga 25 m. Kulit batangnya berwarna abu-abu gelap dengan alur dan retakan yang memanjang. Sementara bagian daunnya berwarna hijau tua, berbentuk lanset atau elips. Bagian bunganya kecil dan berwarna putih atau krem.
Buah lucuma berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing atau cekung, berukuran 7,5 hingga 10 cm. Kulit buahnya tipis berwarna kuning kehijauan saat matang. Sementara daging buahnya berwarna kuning jingga seperti tepung dan rasanya manis seperti labu.
Ketika belum masak, buah lucuma mengandung lateks. Umumnya terdapat dua biji dalam satu buahnya, namun tak menutup kemungkinan dapat berisikan 1-5 biji di dalamnya.
Habitat dan Distribusi Buah Lucuma
Pohon lucuma berasal dari dataran tinggi Peru, Ekuador, dan Chili. Selain itu, pohon lucuma juga tumbuh dengan baik di Meksiko dan Hawaii, tetapi buah ini tidak terlalu populer di sana. Pohon lucuma sangat sensitif terhadap suhu beku, sehingga introduksinya ke Amerika Serikat sering kali gagal.
Pemanis Alami yang Bersifat Antioksidan
Melansir berbagai sumber, buah ini merupakan sumber yang baik untuk vitamin, mineral, β-karoten, fenolat dan niasin. Selain itu, juga mengandung zat besi, kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan fosfor.
Buah ini banyak dikonsumsi di Peru dan Chili, di beberapa negara lain, buah lucuma dikonsumsi sebagian besar dalam bentuk olahan es krim, produk roti, diawetkan, yogurt dan selai.
Karena lucuma memberikan rasa manis pada makanan, buah ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan pemanis alami. Beberapa gula yang terkandung di dalamnya adalah glukosa, fruktosa, sukrosa, dan inositol. Selain itu, ekstrak lucuma juga bersifat antioksidan tinggi dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Taksonomi Buah Lucuma
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin