Buah Jujube, Buah Kehidupan dari Negeri China

Reading time: 2 menit
Jujube merupakan tanaman asli China yang telah dibudidayakan selama lebih dari 4.000 tahun. Foto: Inaturalist

Buah jujube atau Ziziphus jujuba merupakan buah konsumsi yang memiliki berbagai manfaat. Awam menyebutnya juga sebagai kurma korea atau kurma china. Meskipun begitu, tanaman ini tidak berkerabat dengan buah kurma yang biasa kita konsumsi dari Arab.

Tanaman yang berasal dari famili Rhamnaceae ini berkerabat dengan California adolphia (Adolphia californica), Alabama supple jack (Berchemia scandens), barranca brush (Ceanothus verrucosus), dan masih banyak lagi.

Jujube merupakan tanaman asli China yang telah dibudidayakan selama lebih dari 4.000 tahun dan telah memiliki lebih dari 400 kultivar.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Buah jujube memiliki penampilan yang terlihat mirip dengan buah beri. Buahnya berukuran panjang 2,5 hingga 3,5 cm dengan lebar 2 cm dan kulit buahnya berwarna kemerahan. Daging buahnya melekat pada bijinya, bertekstur kenyal, berwarna kuning, dan terasa manis sekali.

Sementara bijinya berukuran 1,8 cm, keras dan bergerigi, dengan ujung lancip. Sementara itu buah jujube yang tumbuh di Teluk Persia berukuran lebih kecil.

Di samping itu, jujube memiliki berbagai macam morfologi mulai dari semak hingga pohon berukuran kecil atau sedang. Ketinggian juga bervariasi antara 3 hingga 16 meter bahkan lebih. Pohon jujube umumnya memiliki banyak percabangan yang dihiasi duri tajam.

Selain itu, bagian daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, permukaan atasnya halus, sedangkan bagian bawahnya ditutupi bulu halus berwarna pucat. Sementara bagian bunganya berwarna putih kehijauan.

Habitat dan Distribusi Buah Jujube

Tanaman jujube biasa tumbuh di area hutan sekunder di India, China (terutama wilayah pedalaman China utara), Jepang, Iran, Afghanistan, Malaysia, Eropa, Australia, dan Afrika tropis.

Buah Kehidupan dari Negeri China

Melansir berbagai sumber, buah ini bersifat aparient (obat pencahar), demulen, ekspektoran dan tonik. Buahnya dapat digunakan untuk mengobati sembelit, rematik, serta penyakit kronis. Oleh karena itu, jujube disebut juga “buah kehidupan” karena kandungan gizi dan manfaatnya.

Sementara itu, buah ini yang matang dan dikeringkan umumnya digunakan dalam obat-obatan China untuk mengobati gangguan pencernaan dan tukak lambung, sebagai antitusif, pencahar dan hipotensi.

Kulit pohonnya digunakan untuk membersihkan luka dan akar bubuknya dioleskan pada bisul dan luka. Bahkan Ibnu Jazlah seorang dokter ternama di Irak pada abad ke 11, menggambarkan buah jujube berguna untuk mengobati cacar, nyeri dada, penyakit paru-paru dan menghentikan pendarahan.

Buah jujube diketahui mengandung fenolat, flavonoid, asam triterpenat, polisakarida dan vitamin C. Selain itu juga mengandung glukosa, fruktosa, sukrosa, sorbitol dan empat asam organik (asam sitrat, malat, askorbat dan suksinat asam); K, Ca dan Mg.

Taksonomi Buah Jujube

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top