Keanekaragaman tanaman yang dimiliki negeri ini menghasilkan sumber daya alam yang banyak memberikan manfaat dalam dunia kesehatan. Salah satunya adalah tanaman Syzygium aqueum atau jambu air. Flora ini adalah tumbuhan suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.
Jambu air merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan beriklim panas. Spesies ini juga dapat tumbuh dengan baik di daerah basah dan lembap yang bercurah hujan tinggi tiap tahun. Selain mudah dibudidayakan, jambu air mampu beradaptasi karena dapat bertahan hidup pada semua jenis tanah.
Baca juga: Avokad, Buah Tropis Kaya Gizi
Berdasarkan buku Petunjuk Teknis Produksi Benih Jambu Air Secara Klonal (2008) dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, jambu air umumnya berupa perdu dengan tinggi sekitar 3 sampai 10 meter. Batangnya bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon hingga mencapai 50 sentimeter.
Daunnya bersifat tunggal dan terletak berhadapan dengan panjang tangkai 0,5-1,5 sentimeter serta sedikit berbau aromatis apabila diremas (Panggabean, 1992). Buahnya berwarna putih sampai merah, mengandung banyak air, dan beraroma kuat. Sementara bijinya kecil dan terdiri 1-2 biji per buah. Kayunya keras kemerahan dan biasa digunakan untuk konstruksi atau kerajinan.
Sejak dulu masyarakat Indonesia banyak memanfaatkan buah jambu air terutama sebagai perangsang dan pelancar pembuangan air seni (diuretik) yang sangat baik bagi kandung kemih. Jambu air memiliki lebih dari satu kandungan senyawa kimia dan aktivitas farmakologi yang baik sehingga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Jambu air sering dikonsumsi langsung tanpa diolah. Seratnya juga dapat mengenyangkan sehingga cocok dikonsumsi bagi orang yang sedang diet.
Baca juga: Kopi Liberika, Sang Penyelamat Lahan Gambut
Untuk sebagian orang, jambu air juga sangat bermanfaat dalam meredakan bengkak pada kulit kaki maupun tangan. Di Malaysia, serbuk daun yang telah kering digunakan untuk menyembuhkan penyakit kudis dan mengurangi bengkak. Manfaat dari daunnya adalah menurunkan panas pada penderita demam khususnya anak-anak, mengobati sendi yang keseleo, masuk angin, dan yang lainnya (Osman, 2009).
Penulis: Sarah R. Megumi