Botia badut (Chromobotia macracanthus) atau clown loach, merupakan salah satu jenis ikan air tawar asli Indonesia. Mengutip Seriously Fish, ikan ini berasal dari Kepulauan Sunda Besar di Kalimantan dan Sumatra. Sebelumnya, mereka hanya ditemukan di sungai kawasan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Sementara di wilayah Sumatra, ikan ini dapat ditemukan di Jambi, Sumatra, dan Lampung.
Baca juga: Asparagus, Rebung Kaya Nutrisi dari Dataran Tinggi
Fauna ini berhabitat di sungai utama, tetapi berenang ke hulu anak sungai untuk bertelur. Fish Base menulis botia badut bertelur di musim hujan, ketika beberapa daerah mengalami banjir sementara. Lebih jauh, botia dewasa kebanyakan ditemukan di dasar sungai utama. Mereka juga sering bersembunyi di bawah batu atau di rongga lumpur. Sementara itu, botia muda sering ditemukan di dataran banjir.
Botia badut merupakan omnivora. Makanan favoritnya cacing, krustasea, dan tanaman air berdaun lunak. Mereka juga memakan moluska air, serangga, dan invertebrata lainnya.
Tiga Garis Hitam, Ciri Khas Botia Badut
Secara morfologi, ikan ini merupakan ikan yang unik dengan warna tubuh cerah. Mengutip Animal World ciri khas botia badut adalah warna kuning, dengan tiga garis hitam layaknya zebra. Satu garis hitam melewati matanya, garis berikutnya terletak tepat di depan sirip punggung, dan garis ketiga dimulai dari depan sirip punggung hingga ke pangkal ekor. Ikan ini juga memiliki warna cerah hingga merah tua pada bagian sirip depan dan ekornya.
Tubuh botia badut memanjang dengan kepala yang agak meruncing ke arah mulut. Tubuh mereka juga tidak bersisik. Selain itu, mulut spesies ini agak sedikit ke bawah dengan empat pasang tentakel di dekat mulutnya.
Baca juga: Menengok Kupu-kupu Bidadari dari Bantimurung
Ikan ini dapat bertumbuh lebih dari 400 mm, tetapi ukuran dewasanya rata-rata antara 200 – 305 mm. Berat terbesar yang dapat dicapai oleh spesies ini adalah 469 gram. Spesies ini juga dapat hidup hingga 20 tahun.
Botia badut merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang terancam di habitat aslinya. Populasi botia badut terus menurun diakibatkan penangkapan ikan secara berlebih. Degradasi habitat yang terjadi akibat ulah manusia juga berperan dalam menurunnya populasi botia badut.
Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
Editor: Ixora Devi