Bilou, Owa Terkecil Di Dunia Yang Terancam Punah

Reading time: 2 menit
Foto : Zoochat.com

International Congress For Conservation Biology (ICCB) 2019, yang berlangsung di Kuala Lumpur, membahas terkait upaya penyelamatan dan konservasi keanekaragaman hayati secara global. Dalam salah satu sesi Oral Presentation (21/7/2019) terdapat pembahasan mengenai Bilou, primata endemik di Taman Nasional Siberut, Mentawai.

Berdasarkan informasi kajian ilmiah, terdapat empat primata endemik di Mentawai yang dilindungi antara lain: 1) primata berhidung pesek atau Simakobu (Simias concolor) dengan dua jenis subspesies S. c. concolor dan S. c. siberu; 2) Lutung atau Joja (Presbytis potenziani) dengan dua subspesies P. p. potenziani dan P. p. siberu; 3) Beruk Mentawai atau Bokkoi (Macaca pagensis) dengan dua subspesies M. p. pagensis dan M. p. siberu; dan 4) Kloss Gibbon atau Bilou (Hylobates klossii).

Dalam sesi tersebut, Biswajit Guha, Kepala Kelompok Ilmu Hayati Taman Safari Indonesia, menyampaikan presentasi dengan judul “Field Conservation Research On Endemic Primates in Siberut National Park on Mentawai Islands, West Sumatra, Indonesia”.

Biswajit menjelaskan bahwa masih terdapat ancaman terhadap primate-primata endemik Mentawai. Ia menerangkan bahwa ancaman datang dari aktivitas manusia dan perburuan liar, salah satunya di area hutan Bojakan.

Kloss Gibbon menjadi salah satu dari primata endemik Mentawai yang populasinya terancam (endangered) berdasarkan daftar merah IUCN. Ia dikenal dengan beberapa penamaan lokal seperti Bilou, Owa Mentawai, dan Siamang Kerdil ini merupakan owa terkecil di dunia.

Secara sebarannya, Bilou tersebar hampir dibeberapa negara kawasan Asia Tenggara, antara lain Brunei, Kamboja, Tiongkok, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, dan Thailand. Tidak seperti primata mentawai lainnya, ia sangat tergantung kepada pohon untuk bertahan hidup. Primata ini jarang untuk turun ke tanah.

Foto : gibbons.de

Secara morfologi, primata ini memiliki lengan yang panjang, dan berambut hitam. Memiliki kantung tenggorokan yang terletak di bawah dagu yang berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan panggilan apabila ada binatang lain yang masuk ke dalam wilayah teritorial mereka.

Seperti semua spesies owa, Bilou hidup berpasangan. Berat tubuh betina lebih berat dibandingkan jantan. Jantan dewasa beratnya sekitar 5,6 kg, dan untuk betina sekitar 5,9 kg. Mereka mengonsumsi utamanya buah-buahan, namun terkadang juga mereka mengonsumsi makanan yang berbeda, seperti telur burung, serangga dan vertebrata kecil.

Sebagai informasi, Kepulauan Mentawai memiliki kekayaan spesies flora maupun fauna endemik yang tinggi. Telah tercatat lebih dari 65% dari mamalia dan 15% spesies fauna di Pulau Siberut adalah endemik atau tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia (CII, 2002; Wilting dkk, 2012; Sargis dkk, 2014).

Keanekaragaman dan keendemikan flora dan fauna di Kepulauan Mentawai, menyebabkan kepulauan tersebut tepatnya di Pulau Siberut dijadikan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO.

Pada tahun 1993, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 407/Kpts-II/1993 didirikanlah Taman Nasional Siberut yang tujuannya untuk melindungi hutan di Mentawai khususnya satwa endemik yang mulai langka termasuk primata endemik di dalamnya.

Penulis : Sarah R. Megumi

Top