Tanaman Bauhinia tomentosa dikenal juga dengan nama bell bauhinia, yellow butterfly tree, mariposa, daun kupu-kupu, dan lainnya. Berasal dari famili Fabaceae yang disebut juga Leguminosae, keluarga kacang-kacangan dari tanaman berbunga (angiospermae), dalam ordo Fabales.
Bell bauhinia berkerabat dengan kedelai (Glycine max), kacang polong (Pisum sativum), alfalfa (Medicago sativa), dan masih banyak lagi.
Bell bauhinia dideskripsikan sebagai Kachnal atau Kuchnar/Kachnar dalam literatur pengobatan Unani. Tanaman ini telah dimanfaatkan sejak lama sebagai bahan obat herbal. Pengobatan Unani merupakan istilah pengobatan alternatif yang memadukan tradisi pengobatan Yunani-Islam.
Di Brasil, tanaman ini dikenal sebagai Pata-de-vaca dan Mororó yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Selain itu, tanaman ini juga berpotensi sebagai tanaman hias.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Merupakan tanaman semak yang tegak dan bercabang. Bell bahunia dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 3 meter, dengan daun berukuran panjang 4-7 cm. Daun tersebut terbelah di bagian sepertiga pangkalnya, dengan lobus yang lonjong dan membulat.
Bunganya mekar dan berbuah di bulan September hingga Mei. Bunga tersebut berwarna pucat kuning lemon. Sementara bagian buah polongnya memiliki panjang 9-11 cm, lebar lebar sekitar 1,5 cm, berbentuk pipih, dan berisikan 6-10 biji kecil.
Habitat dan Distribusi Bell Bauhinia
Tanaman bell bauhinia umumnya tumbuh di hutan dataran rendah, tepi hutan, padang semak, dan semak bukit pasir pantai pada ketinggian hingga 1.520 meter. Di samping itu, distribusi tanaman ini meliputi Afrika bagian timur dan selatan – Ethiopia, Somalia, Kenya ke selatan hingga Angola, Zimbabwe, Zambia, Afrika bagian selatan, Yaman, dan India.
Obat Tradisional Sejak Dulu
Melansir berbagai sumber, bagian daun bell bauhinia mengandung asam amino dan protein, sementara biji dan minyak bijinya mengandung asam lemak dan mineral. Selain itu, bagian bunganya juga mengandung rutin, quercetin, dan isoquercetin.
Literatur pengobatan Unani menyebutkan bagian kulit kayunya bersifat sebagai tonik dan astringen yang berguna mengobati penyakit kulit dan bisul. Selain itu juga mencegah penguraian darah dan cairan, kusta dan penyakit kudis.
Memar kulit kayunya dapat dioleskan secara eksternal pada luka, sedangkan infus kulit kayu digunakan sebagai obat kumur astringen. Rebusan kulit kayu akar berguna mengobati radang hati, dan sebagai vermifuge (obat cacing).
Selain itu, kuncup bunganya yang kering digunakan untuk disentri, wasir berdarah dan hematuria, serta bagian buahnya juga dianggap diuretik.
Taksonomi Bell Bauhinia
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin