Bebek mandarin atau Aix galericulata adalah salah satu spesies bebek petengger yang berpenampilan unik. Berasal dari famili Anatidae dan berkerabat dengan bebek kayu (Aix sponsa).
Kata Aix berasal dari kata Yunani Kuno yang Aristoteles gunakan untuk menyebut burung penyelam yang tak dikenal. Sementara kata galericulata berasal dari kata galerum yang berarti topi atau kap mesin.
Jika dilihat sekilas, bebek ini terlihat cukup identik dengan kerabatnya bebek kayu, dan juga terlihat mirip dengan bebek mallard. Tapi dapat dibedakan dari bebek mallard berdasarkan garis mata itik mandarin yang berhenti di bagian mata. Sedangkan garis mata bebek mallard panjang hingga ke paruhnya.
Bebek ini juga dipercaya sebagai simbol cinta dan kesetiaan bagi pasangan di China, Jepang, dan Korea. Mereka juga muncul dalam mitologi Jepang dan Konghucu. Biasanya sepasang patung bebek mandarin dihadiahkan pada pengantin baru dan digunakan juga dalam obat feng shui untuk membantu menjaga hubungan yang sehat.
Miliki Jambul Ungu Mencolok
Bebek ini berukuran tubuh sedang, panjangnya 41-49 cm dengan lebar sayap 65-75 cm. Bulu jantannya sangat berornamen dengan “sirip layar” besar berwarna jingga di punggungnya. Pipinya bergaris-garis jingga dengan bagian paruh berwarna merah dan ujungnya putih. Jantan juga memiliki bulu seperti kumis berwarna kemerahan di wajahnya. Dada jantan berwarna ungu dengan dua batang putih vertikal.
Sementara betina memiliki cincin mata putih dan garis yang membentang dari mata. Namun warnanya lebih pucat di bagian bawah, serta memiliki garis kecil putih di sisi sayap, dan ujung pucat pada paruhnya. Baik jantan atau betina memiliki jambul, tetapi jambul ungu betina lebih terlihat menonjol pada jantan.
Bebek mandarin dapat menempuh jarak terbang hingga 800 km dalam waktu 24 jam. Makanan utamanya berupa tanaman air, beras, dan biji-bijian.
Bebek mandarin Berasal dari Asia Tengah
Bebek ini umumnya ditemukan berpasangan atau sendirian, bertengger di pepohonan di atas air. Mereka akan berkumpul dalam kawanan yang lebih besar selama musim dingin. Bebek ini berasal dari Asia Tengah, tetapi kini telah tersebar di seluruh Eropa Barat.
Tak Diburu Untuk Konsumsi
Sejak tahun 1745 bebek mandarin telah diekspor ke Inggris untuk dikembangbiakan di penangkaran unggas. Selain itu, kerusakan habitat juga berdampak pada populasi bebek ini.
Melansir dari IUCN, status konservasinya ialah kurang diperhatikan (least concern). Hingga saat ini populasinya di Asia mungkin kurang dari 20.000 ekor. Salah satu faktor yang membantu populasi mereka bertahan yakni karena bebek mandarin tidak diburu untuk dikonsumsi.
Taksonomi Bebek mandarin
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin