Ayam merupakan salah satu hewan yang paling digemari karena dagingnya merupakan sumber protein, vitamin dan mineral yang cukup baik. Tidak hanya sebagai hewan konsumsi, ayam juga diminati sebagai hewan peliharaan. Salah satunya, ayam bekisar.
Ayam bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam hutan hijau (Gallus varius) atau ayam hutan merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina. Ayam ini diminati penggemarnya karena suara kokoknya yang memikat dan keindahan bulunya. Umumnya yang dipelihara sebagai ayam hias adalah bekisar jantan. Hal ini dikarenakan bekisar betina dinilai tidak pandai tarik suara dan warna bulunya tidak menarik.
Pada mulanya bekisar hanya dapat dijumpai di Kangean, sebuah pulau kecil di sebelah Timur Pulau Madura, termasuk wilayah Kabupaten Sumenep, kemudian hewan ini menyebar ke Pulau Madura dan persebarannya meluas ke berbagai daerah di Tanah Air. Oleh karenanya, hingga kini bekisar ditetapkan menjadi fauna identitas atau maskot dari kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Sehubungan dengan itu, untuk menarik minat para turis dan menggalakkan pariwisata di daerah Jawa Timur, telah diambil kebijaksanaan yang mengharuskan adanya minimal sebuah sangkar berisi ayam bekisar di depan setiap kantor instansi pemerintah (Sudiro, 1993).
Berdasarkan tipenya ayam berkisar terdiri dari 3 macam, yaitu Gallus aenus (berjengger dengan gerigi 8 kecil), Gallus temmiinckii (jengger bergerigi 6), dan Gallus violaceus (jengger bergerigi bagus). Ciri-ciri khusus dari ayam bekisar yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip (Fumihito et al, 1994).
Menurut kajian ilmiah Eko Handiwirawan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, ayam bekisar yang ada saat ini beranekaragam namun ada beberapa jenis yang telah terkenal keandalannya. Diantaranya, yaitu Bekisar Kangean Madura (dibentuk dari induk betina berbulu hanya satu macam, misalnya hitam, putih, kuning, merah dan abu-abu), Bekisar Multiwarna Solo (kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang).
Selain itu, Bekisar Putih Yogya (berwarna putih mulai dari paruh hingga telapak kaki kecuali jengger, pial dan cuping berwarna kemerah-merahan), Bekisar Hitam Parakan (hasil persilangan dengan betina ayam Kedu hitam, bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam) dan Bekisar Merah Solok (hasil persilangan ayam hutan merah jantan dengan ayam betina Yungkilok) (Sudiro, 1993).
Sebagai ternak kesayangan/hiasan, ayam bekisar mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Tarigan dan Hermanto (1991) mengemukakan bahwa pada umumnya ayam bekisar yang memiliki suara bagus, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Harga ini akan lebih tinggi lagi jika ditunjang dengan postur tubuh yang gagah dan warna bulu yang indah. Bahkan jika dapat menjadi juara dalam kontes, harganya meningkat mencapai puluhan juta rupiah.
Ayam bekisar memiliki suara kokok melengking dan sangat keras, bahkan suara kokoknya dapat terdengar sejauh 1 mil. Ayam bekisar biasanya memiliki suara kokok berirama, lurus, dan panjang. Kokoknya terdiri atas dua bagian, yaitu kokok depan dan 8 belakang. Suara depan memiliki nada rendah, besar, tebal, panjang, dan bersih, sedangkan kokok belakang memiliki nada tinggi, tebal, panjang, lurus, dan bersih. Kelemahan ayam bekisar adalah mudah mengalami stres dan mati, sehingga menyebabkan populasinya terus berkurang (Sarwono, 1995).
Penulis: Sarah R. Megumi