Aureoboletus betula atau shaggy-stalked bolete adalah sejenis jamur kancing yang berasal dari famili Boletaceae. Mereka sebelumnya ahli kenal dengan nama binomial Boletus betula, sehingga berkerabat dekat dengan spesies jamur pelawan.
Bagi sebagian orang, nama jamur pelawan tentu sudah tidak asing lagi. Selain langka, fungi edible khas Bangka Belitung tersebut terbilang mahal, serta memiliki cita rasa yang nikmat.
Jika kita perhatikan, penampilan Aureoboletus betula memang cukup mirip dengan pelawan. Mereka memiliki topi berwarna mencolok, meski dengan ukuran serta corak yang berbeda.
Tidak cuma itu, permukaan stem atau batang shaggy-stalked bolete juga terlihat lebih kasar. Karakteristiknya berpori-pori atau berlubang, mirip seperti pokok pohon pinus atau tusam.
Morfologi dan Ciri-Ciri Aureoboletus Betula
Tampilan fisik Aureoboletus betula terhitung cukup indah. Mereka memiliki topi berwarna kuning kemerahan seperti langit senja, namun berubah kehijauan seiring pertambahan usia.
Batang jamur tersebut mulanya juga terlihat kurus. Akan tetapi diameternya dapat semakin bertambah, bahkan melebihi ukuran topi. Agar semakin jelas, simak penjabaran berikut ini.
- Topi atau cap: permukaannya lengket serta cembung, dengan ukuran berkisar 2-5 cm. Permukaan atas topi terbilang cukup mulus, serta memiliki pinggiran yang melengkung.
- Batang atau stem: berwarna kuning di atas, namun tampak kuning keputihan di bagian bawahnya. Panjang batang dapat mencapai 10-15 cm dengan ketebalan sekitar 1-2 cm.
- Daging jamur: berwarna putih di bagian tutup, serta merah muda pada bagian bawah kutikula. Daging batang keputihan, sedangkan bagian tengah batang berwarna merah muda saat terbuka.
Perlu Anda ketahui, Aureoboletus betula tidak mempunyai bau dan rasa yang khas. Walau memiliki warna mencolok, jenis jamur ini pakar pastikan dapat dikonsumsi oleh manusia.
Baca juga: Jamur Amanita Jacksonii, Si Topi Merah yang boleh Dimakan
Habitat dan Distribusi Aureoboletus Betula
Shaggy-stalked bolete umum ilmuwan temukan di bawah pohon pinus. Mereka menyukai pokok pohon berukuran keras, sehingga bisa kita jumpai pula di tengah-tengah hutan ek.
Melansir berbagai sumber, shaggy-stalked bolete biasanya tumbuh secara berkelompok maupun tunggal. Mereka berbiak di sekitar musim panas sampai dengan musim gugur.
Di Amerika Serikat, peta persebaran Aureoboletus betula terbilang cukup luas. Jamur ini dapat kita temukan mulai dari Michigan, Pennsylvania, hingga tenggara Amerika Serikat.
Pada waktu tertentu, fungi berordo Boletales ini juga sering publik temukan di Meksiko. Namun populasi terbesarnya justru terdapat di Pegunungan Appalachian, Amerika Utara.
Sebagai informasi, selain Aureoboletus betula dan Boletus betula, jamur shaggy-stalked bolete memiliki dua sinosim nama lain seperti Boletellus betula dan Heimioporus betula.
Kandungan dan Manfaat Aureoboletus Betula
Minimnya riset terhadap shaggy-stalked bolete mempersulit proses identifikasi mereka. Karena itu, sejauh ini manfaat jamur tersebut bagi kesehatan belum dapat ahli pastikan.
Kendati demikian menelisik klasifikasinya, Aureoboletus betula berpotensi mengandung nutrisi baik berupa protein, mineral, serat pangan, biotin, vitamin C, serta rendah lemak.
Sehingga jika dibudidayakan secara luas, jenis jamur ini berpotensi memiliki nilai ekonomi yang besar. Tidak cuma dikonsumsi, fungi tersebut bahkan berguna sebagai olahan obat.
Seperti jamur pelawan, harganya bisa mencapai Rp1 juta per kilogram dalam keadaan kering jemur. Sedangkan dalam keadaan kering asap, jamur tersebut dijual berkisar Rp1,3-1,5 juta.
Olahan jamur pelawan merupakan menu masakan khas dari daerah Bangka. Jamur ini biasa masyarakat campurkan sebagai pelengkap masakan maupun dijadikan sebagai sajian utama.
Berbeda dengan jamur Aureoboletus betula, pemanfaatannya masih tergolong cukup jarang. Karena terbilang cukup langka, spesies fungi tersebut juga sulit publik temukan di alam liar.
Baca juga: Jamur Matsutake, Fungi Langka Bahan Dasar Kuliner Mewah
Taksonomi Spesies Shaggy-stalked Bolete
Penulis : Yuhan al Khairi