Anggrek Flame of Irian, Membara di Hutan Papua

Reading time: 2 menit
Anggrek Flame of Irian (Mucuna Novaeguinea). Foto: http://altitudetropicale.forums-actifs.com

Hasil survey Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di tahun 2005 menemukan ada 2.770 jenis anggrek hidup di Pulau Papua. Anggrek Flame of Irian (Mucuna Novaeguinea) merupakan salah satu flora endemik yang ada di Pulau Papua, Indonesia. Jenis flora yang satu ini sering disebut juga dengan kuku macan.

Flame of Irian tumbuh optimal pada hutan dataran rendah dengan suhu panas berkisar 30-35 derajat Celsius dan memiliki masa berbunga 3-5 kali dalam sebulan. Ukuran anggrek jenis ini dapat mencapai 40-60 cm dan tumbuh merambat dengan tinggi hingga 5 meter.

Anggrek flame of Irian memiliki bunga yang berkelompok dan menjuntai. Kerapatan daun tanaman ini membuatnya cocok digunakan sebagai penutup pergola yang dapat melindungi dari panas matahari namun tetap bisa dimasuki air saat hujan.

Anggrek Flame of Irian (Mucuna Novaeguinea). Foto: http://kidnesia.com

Anggrek Flame of Irian (Mucuna Novaeguinea). Foto: http://kidnesia.com

Salah satu yang mencolok dari anggrek flame of Irian adalah warna merah merona dan hitam sebagai ciri khasnya. Selain itu, puluhan kuntum bunga yang bergerombol dan bertingkat sekilas menjadikan anggrek flame of Irian seperti api yang membara di antara pepohonan.

Anggrek jenis ini merupakan spesies langka dan beberapa ahli menyebutnya sebagai anggrek terindah di dunia. Anggrek flame of Irian hanya bisa ditemukan di kawasan cagar alam Pegunungan Arfak, Manokwari, Provinsi Papua Barat. Beragamnya vegetasi tumbuhan liar membuat kawasan ini kaya akan tanaman berkhasiat obat yang dapat dikembangkan untuk keperluan medis seperti menyembuhkan penyakit.

Masyarakat suku Arfak sendiri memiliki pengetahuan pengobatan tradisional (etno-medicine) dalam memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan tertentu sebagai penyembuh penyakit atau menjadi bahan ramuan pada ritual-ritual adat, salah satunya anggrek flame of Irian.

Penulis: ANP/G32

Top