Amethyst Deceiver, Lezat Dimakan Namun Bisa Menyerap Arsenik

Reading time: 2 menit
Jamur yang muncul di bulan Juni hingga November ini memiliki spora berbentuk bulat kasar. Foto: Inaturalist

Jamur amethyst deceiver (Laccaria amethystina) merupakan jamur penipu yang dapat berubah warna ketika kondisi basah dan kering. Berasal dari famili Hydnangiaceae dan memiliki beberapa nama sinonim, di antaranya Agaricus amethysteus, Laccaria laccata var. amethystea, Omphalia amethystea, Agaricus amethystinus Huds., dan lainnya.

Pertama kali ahli botani Inggris, William Hudson deskripsikan pada tahun 1778 dengan nama ilmiah Agaricus amethystinus. Kemudian di tahun 1884, ahli botani Inggris terkenal lainnya, Mordecai Cubitt Cooke, memindahkan taksonomi jamur ini dan namanya berubah menjadi Laccaria amethystina, yang kita kenal hingga saat ini.

Tudungnya Berubah Warna Ketika Basah atau Kering

Tudung jamur ini berdiameter 2 hingga 7 cm dengan bentuk awalnya cembung dan menjadi hampir rata ketika dewasa. Ketika basah, tudung muda jamur ini akan berwarna ungu. Namun ketika kering, warna tubuh jamur ini berubah menjadi lebih pucat dan hampir putih. Saat inilah jamur L. amethystina terlihat sangat mirip dengan kerabatnya, yakni Laccaria laccata.

Selain itu, terdapat lamella yang tersusun berjarak dan diselingi dengan lemella yang lebih pendek. Jauh sebelum tudungnya berubah warna, warna lamellanya akan memudar terlebih dahulu. Oleh karena itu warna lamella jamur tidak bisa digunakan untuk identifikasi.

Batang jamur ini berdiameter 5 hingga 10 mm dan tinggi 5 hingga 10 cm. Batang tersebut keras, berserat, dan semakin berbulu ke arah pangkalnya. Berwarna ungu tua pada awalnya, kemudian menjadi pucat ketika warna tudungnya memudar.

Jamur yang muncul di bulan Juni hingga November ini memiliki spora berbentuk bulat kasar, berdiameter 8-11µm dan cetakan spora berwarna putih.

Jamur Amethyst Deceiver Tersebar di Eropa, Asia, Amerika Utara

Umumnya jamur amethyst deceiver ditemukan tumbuh di antara serasah daun ataupun di bawah pohon beech. Bahkan jamur ini juga dapat membentuk asosiasi mikoriza dengan pohon-pohon berdaun lebar dan pohon konifer tertentu. Sementara distribusinya tersebar luas di daratan Eropa, sebagian besar Asia, dan Amerika Utara.

Hati-Hati Saat Akan Konsumsi Jamur Ini

L. amethystina dapat dimakan, tetapi hanya bagian tudungnya saja. Hal ini karena batangnya yang berserat dan keras sehingga tak bisa dimakan. Selain itu, warnanya juga tidak akan berubah ketika dimasak, sehingga menjadi hiasan yang bagus untuk makanan apapun.

Meskipun begitu, perlu hati-hati menggunakan jamur ini. Mereka dapat menyerap arsenik dari tanah dan ketika dikonsumsi dapat menimbulkan gangguan pencernaan bagi beberapa orang.

Toksisitas arsenik akut dapat diketahui dengan munculnya bau seperti bawang putih pada napas. Mual, muntah, sakit perut dan diare, serta kejang hingga koma. Sementara itu, paparan arsenik pada tubuh menyebabkan kanker paru-paru, kulit, dan hati serta tanda-tanda patognomonik lainnya.

Taksonomi Jamur Amethyst Deceiver

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top