Alga tampak seperti tumbuhan biasa, tetapi organisme laut itu tidak memiliki organ berupa akar, batang maupun daun, sehingga tidak bisa disebut sebagai tanaman. Meski begitu, organisme ini terbilang kaya manfaat. Contohnya saja seperti kelompok alga cokelat.
Alga cokelat sebenarnya adalah sebutan bagi sekumpulan organisme yang berasal dari kelas Phaeophyceae. Anggotanya sendiri mencapai 1.500 spesies lebih, salah satunya Padina australis.
Melansir berbagai sumber, spesies P. australis mampu menghasilkan senyawa alginat (alginofit) yang bermanfaat dalam pembuatan bahan pengental, pengemulsi, stabilitator, hingga pembentuk gel.
“Tumbuhan” ini juga kaya akan kandungan senyawa pigmen seperti xantofil. Karena itu, jangan heran jika spesies P. australis mempunyai corak cokelat atau keemasan yang cukup dominan.
Morfologi dan Ciri-Ciri Alga Cokelat
Seluruh anggota alga cokelat umumnya berbentuk seperti benang atau lembaran. Bahkan, ada pula yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan bagian tubuh serupa akar, batang dan daun.
Selain itu kelompok ini memiliki sifat makroskopis, sehingga bentuk dan tampilannya dapat terlihat dengan mata telanjang. Berdasarkan hal itu, dapat diketahui bahwa spesies Phaeophyceae berbiak hingga 30 meter.
Spesies P. australis dan sebagian besar spesies lainnya juga mempunyai gelembung udara sebagai pelampung. Di luar ciri-ciri tersebut, mereka dapat pula kita identifikasi melalui karakteristik berikut ini:
- Alga cokelat memiliki senyawa klorofil dan karotena;
- Sebagian besar anggotanya memiliki sifat multiseluler;
- Bagian talus bersifat mikroskopis sampai makroskopis;
- Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang, atau tegak;
- Memiliki loroplas tunggal berbentuk benang atau cakram; dan
- Kloroplas yang mengandung pirenoid berguna untuk menyimpan cadangan makanan berupa laminarin.
Habitat dan Distribusi Alga Cokelat
Tentu saja, sebagian besar spesies alga cokelat dapat kita temukan di dalam laut. Mereka biasanya tumbuh pada permukaan laut dangkal, terutama di kawasan perairan bersuhu dingin.
Khusus spesies P. australis, eksistensinya dapat kita jumpai di wilayah bebatuan pada rataan terumbu karang di pinggir pantai. Ini meliputi area yang terkena hempasan ombang maupun yang terlindungi.
Suhu lingkungan yang mendukung pertumbuhan P. austalis berkisar 27–30 derajat Celsius. Sedangkan salinitasnya mencapai 28–32 ppt, dengan pH 7,5–8 dan kecepatan arus sekitar 35–80 cm per detik.
Jika tumbuh di dalam laut, organisme ini biasanya ditemukan pada substrat pasir dengan kedalaman 10–30 cm. Suhu rata-rata air sekitar 27,25–29,75 derajat Celsius, sedangkan salinitasnya 23–25 ppt.
Spesies P. australis tersebar mulai dari perairan Pasifik Selatan sampai ke Samudra Hindia. Jenis ini bahkan cukup melimpah di laut Indonesia, seperti di perairan Kalimantan Timur hingga Teluk Kotania di Maluku.
Karakteristik dan Manfaat Alga Cokelat
Alga cokelat berbiak dengan cara vegetatif maupun generatif. Vegetatif dilakukan dengan fragmentasi dan spora, sedangkan generatif dengan membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan betina.
Bagi masyarakat sekitar, alga ini berguna sebagai bahan baku pangan. Di dalamnya pakar sinyalir menyimpan 6,15% kalsium, serta beberapa logam bermanfaat seperti natrium, kalium, magnesium, dan zat besi.
Namun, senyawa yang paling “berharga” dari alga ini adalah alginat. Itu merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk garam-garaman dari asam algiat, yaitu asam D-mannuronat dan asam L-guluronat.
Dalam perspektif industri, alginat dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tidak cuma pangan, senyawa ini bahkan berguna dalam industri farmasi, kosmetik hingga pembuatan kertas, seperti:
- Industri pangan; digunakan sebagai campuran bahan baku kue, eskrim, gula-gula, salad dan saus, serta sirup
- Industri farmasi; bermanfaat sebagai bahan suspensi penisilin
- Industri kosmetik; bahan dasar krim dan pewarna rambut
- Industri tekstil dan cat; sebagai bahan pencelup, suspensi pigmen, penstabil emulsi, dan meningkatkan daya rekat
- Industri kertas; berguna sebagai pelapis kertas dan meningkatkan daya serap tinta.
Taksonomi Spesies Padina Australis
Penulis : Yuhan al Khairi