Agaricus bernardii, Salty Mushroom yang Tudungnya Bersisik

Reading time: 2 menit
Agaricus bernardii. Foto: Inaturalist
Agaricus bernardii. Foto: Inaturalist

Agaricus bernardii dikenal juga sebagai salty mushroom. Bukan karena rasanya yang asin, melainkan toleransinya yang tinggi pada lingkungan yang sarat garam. Oleh karena itu, jamur ini tumbuh di bukit pasir tepi pantai hingga tepi jalan raya. Spesies ini juga ada di tepi pantai Pasifik dan Atlantik, serta daerah berumput di Colorado dan Pennsylvania.

Lucien Quelet mendeskripsikan jamur ini pada tahun 1878 dengan nama A. bernardii yang digunakan hingga kini. Nama spesies “bernardii” berasal dari nama G. Bernard, orang yang menemukan spesimen jamur ini dari La Rochelle, Prancis. Terdapat beberapa nama ilmiah sinonim, yaitu Agaricus campestris subsp. Bernardii, Psalliota bernardi, dan Fungus bernardii.

Taksonomi Agaricus bernardii. Foto: Greeners

Taksonomi Agaricus bernardii. Foto: Greeners

Agaricus bernardii Beraroma seperti Garam dan Tudungnya Bersisik

Tudung jamur ini berbentuk cembung dengan ukuran 5-15 cm, berwarna putih, dan saat matang permukaan tudungnya menjadi retak-retak atau terlihat bersisik. Selain itu, tepianya juga terlihat menggulung. Ketika dibelah, bagain dalam tudungnya berwarna oranye kemerahan. Hal ini yang menjadi ciri khasnya yang sangat membantu dalam identifikasi spesies di lapangan.

Bagian lamellanya tersusun padat, semula berwarna merah muda dan berubah menjadi cokelat tua saat matang. Batang jamur ini cukup tebal, dengan ketebalan 2,5 hingga 3,5 cm dan panjang 5-9 cm. Permukaan batangnya kasar dengan selubung cincin putih yang melebar ke arah luar pada bagian tepi atasnya.

Bagian sporanya berbentuk elips halus, berukuran 5,5-7,0 x 5,5-6,5 µm, dengan cetakan sporan berwarna cokelat kehitaman. A. bernardii mengeluarkan aroma seperti garam atau yodium. Jamur ini umumnya muncul saat musim gugur dalam kelompok ataupun soliter.

Mengandung Protein tapi Tidak Baik untuk Dikonsumsi

Jamur A. bernardii mengandung protein, asam lemak, asam amino, Zn, P, dan Fe yang lebih tinggi daripada jamur A. bisporus. Walaupun memiliki rasa yang tidak enak, kerap kali ada belatung di dalamnya. Jamur ini sebaiknya tidak kamu konsumsi. Namun, jamur ini dapat juga menjadi bahan penyedap makanan ataupun obat herbal.

 

Penulis: Anisa Putri S

Editor: Indiana Malia

Top