Waspadai Paparan Timbal pada Anak dari Cat Warna-warni di Sekolah

Reading time: 3 menit
Waspadai paparan timbal pada anak dari cat warna-warni di sekolah. Foto: Freepik
Waspadai paparan timbal pada anak dari cat warna-warni di sekolah. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Para ahli kembali menyoroti penggunaan cat berwarna-warni pada gedung sekolah dan peralatan makan di kantin. Warna mencolok ini berpotensi menyebabkan paparan timbal, pada dinding, produk, dan peralatan yang dicat, sehingga menimbulkan risiko kesehatan bagi anak-anak.

Menurut World Health Organization (WHO), timbal adalah logam beracun alami yang ditemukan di kerak bumi. Penggunaannya yang luas mengakibatkan kontaminasi lingkungan dan masalah kesehatan yang signifikan di banyak belahan dunia.

Sejak tahun 1921, International Labour Organization (ILO) telah menyadari bahwa paparan timbal merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama bagi anak-anak dan perempuan.

Direktur Program Yayasan Gita Pertiwi, Titik Sasanti, mengungkapkan bahwa dugaan ini terbukti setelah uji laboratorium menunjukkan ada kandungan timbal di lingkungan sekolah.

“Penting untuk memasukkan cat bebas timbal di sekolah sebagai syarat dalam setiap tender pembangunan sekolah baru atau renovasi sekolah lama, serta pengadaan perlengkapan yang berhubungan dengan pendidikan,” ungkap Titik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/10).

BACA JUGA: Di Indonesia Masih Ada Cat Bertimbal, Arsitek Harus Tolak!

Penggunaan timbal biasanya dalam produksi cat sebagai pigmen, seperti timbal kromat dan sebagai agen pengering. Pada 2021, studi oleh Nexus3 Foundation dan International Pollutants Elimination Network (IPEN) menemukan bahwa lebih dari 73% cat berbasis pelarut di Indonesia memiliki konsentrasi timbal yang tinggi. Konsentrasi timbal dalam cat tersebut mencapai hingga 250.000 ppm.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa hanya 27% sampel cat dekoratif di Indonesia mengandung timbal di bawah 90 bagian per juta (ppm). Sayangnya, cat yang mengandung timbal masih digunakan di lingkungan anak-anak, seperti di sekolah dan taman bermain, sehingga anak-anak terpapar kadar timbal yang berbahaya.

Paparan Timbal Berdampak pada Tumbuh Kembang Anak

Dokter Spesialis Anak, Tubagus Rachmat Sentika Hasan, juga menggarisbawahi risiko kesehatan yang parah akibat paparan timbal, terutama pada anak-anak. Ia menjelaskan bahwa tubuh anak lebih rentan menyerap timbal, sehingga meningkatkan risiko gangguan tumbuh kembang.

Menurutnya, industri yang berkontribusi terhadap polusi timbal, seperti pembakaran baterai bekas, harus memiliki aturan yang ketat. Hal ini penting untuk mencegah dampak buruk yang meluas.

“Pemerintah Indonesia secara aktif berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memperbaiki layanan kesehatan dasar dan mempromosikan pendidikan kesehatan. Ini termasuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat melalui kampanye digital untuk mencegah paparan zat berbahaya seperti timbal. Produsen harus berperan dalam kampanye ini dan berkontribusi dalam mendidik masyarakat tentang bahaya timbal,” tegasnya.

Waspadai paparan timbal pada anak dari cat warna-warni di sekolah. Foto: Nexus3 Foundation

Waspadai paparan timbal pada anak dari cat warna-warni di sekolah. Foto: Nexus3 Foundation

Produsen Perlu Tanggung Jawab

Sementara itu, Nexus3 Foundation, dengan dukungan Jaringan International Pollutants Elimination Network (IPEN), bergabung dengan berbagai pihak untuk merayakan Pekan Pencegahan Keracunan Timbal Internasional (ILPPW) ke-12. Perayaan ini berlangsung pada 20 hingga 26 Oktober 2024.

Tema tahun ini adalah “Masa Depan Cerah Dimulai Bebas Timbal.” Tema ini bertujuan untuk menyoroti perjuangan global melawan paparan timbal pada anak-anak serta kebutuhan mendesak untuk menghilangkan timbal dalam cat.

Senior Advisor Nexus3 Foundation, Yuyun Ismawati, menekankan bahwa peraturan penggunaan timbal dalam cat harus bersifat wajib. Peraturan ini harus mengikat secara hukum bagi produsen cat, bukan sekadar standar nasional sukarela. Langkah ini sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko kesehatan pekerja cat dari bahaya timbal serta bahan kimia lainnya dalam pabrik cat.

BACA JUGA: Hapus Timbal Berbahaya pada Mainan Anak dan Produk Cat

Dia juga menyoroti pentingnya mempromosikan pengganti timbal yang lebih aman dalam produksi cat. Misalnya inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan cat di Filipina, telah berhasil memformulasi ulang cat tanpa timbal.

“Dengan mengganti pigmen, pengering, dan katalis berbahan dasar timbal, perusahaan cat berkontribusi dalam mencegah, melindungi, dan melestarikan lingkungan yang sehat bagi pekerja, konsumen, dan lingkungan. Kemudian, yang paling penting, ini juga untuk pemegang saham mereka,” ucap Yuyun.

Yuyun menambahkan bahwa tanggung jawab bisnis tidak berhenti di pabrik. Mereka harus memperluas cakupannya untuk memastikan produk dan limbah mereka aman bagi pekerja, konsumen, dan lingkungan. Bahan kuno, seperti timah, harus tergantikan oleh bahan dan teknologi modern yang lebih aman dan ramah lingkungan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top