Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat akan terjadi beberapa hari ke depan. Sebanyak 11 wilayah di Indonesia termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan dilanda hujan lebat.
Prakirawan Cuaca BMKG Muhammad Hakiki menyatakan, selain karena fenomena La Nina yang berdampak meningkatnya intensitas curah hujan, cuaca ekstrem tersebut juga disebabkan adanya gelombang rossby equatorial (pembentukan awan hujan).
“Gelombang atmosfer, salah satunya rossby berpengaruh terhadap pembentukan awan hujan di Indonesia. Penjalaran gelombang tersebut akan memicu peningkatan awan-awan konvektif penyebab hujan,” katanya kepada Greeners, baru-baru ini.
Saat ini, gelombang rossby equatorial telah aktif di Indonesia bagian selatan menuju masa transisi. Hal ini menyebabkan kondisi atmosfer lebih lembab daripada bulan lalu.
Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia
Berdasarkan observasi radar ataupun satelit, serta model prakiraan cuaca menunjukkan masih terdapat potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia hingga beberapa hari ke depan.
Misalnya, wilayah Jabodetabek dan wilayah lain khususnya di Pulau Jawa yang masih berpola sama. “Hujan lebat dengan durasi panjang masih akan terjadi di wilayah ini,” imbuhnya.
Selain itu, potensi hujan dengan intensitas tinggi juga akan terjadi di Sumatra bagian tengah dan selatan. Ia meminta masyarakat mewaspadai hujan di wilayah tersebut.
Kemudian di sebagian wilayah Kalimantan, Sulawesi bagian tengah, Sulawesi bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga perlu mewaspadai potensi hujan lebat dengan intensitas dan durasi cukup panjang. “Tak hanya lebat tapi juga berdurasi panjang dan merata,” ucapnya.
Hujan Lebat, Waspada Bencana Hidrometeorologi
Imbas dari hujan tersebut, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Jabodetabek mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Plt Deputi Klimatologi BMKG Dodo Gunawan menyatakan, hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di Jabodetabek dengan durasi yang cukup lama. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir hingga tanah longsor.
“Utamanya di titik-titik rawan bencana baik banjir dan tanah longsor,” katanya.
Dodo menegaskan, indikator intensitas hujan lebat jika curah hujan yang mencapai 50 milimeter atau lebih. “Di atas 50 mm per hari bisa kita kategorikan hujan lebat,” ujar dia.
Bencana banjir hingga saat ini sudah melanda sejumlah wilayah di Indonesia seperti Palembang hingga Jakarta.
Bahkan, banjir menyebabkan tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu meninggal, dan tiga orang lainnya luka-luka. Tembok sekolah roboh saat hujan deras terjadi.
Dodo pun mengingatkan agar semua wilayah-wilayah di Indonesia mewaspadai bencana hidrometeorologi. Ia mengimbau masyarakat giat membersihkan saluran irigasi, dan tetap waspada dampak bencana, seperti genangan, banjir, pohon tumbang, hingga longsor.
Penulis: Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin