Jakarta (Greeners) – Sampah yang teronggok di pinggiran jalan karena menunggu pengangkutan sampah dari petugas menjadi hal yang biasa dijumpai pada pagi hari. Pemandangan yang tidak sedap itu dapat dengan mudah ditemui di beberapa ruas jalan di wilayah Jakarta. Menyelisik hal tersebut, jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang minim ternyata menjadi kendala. Hal ini berimbas pada penumpukan sampah yang mengakibatkan pengolahan sampah terganggu karena kuantitas sampah sudah ‘overload’.
Kepala Suku Dinas Jakarta Selatan, Zaenal Syarifudin, yang ditemui di kantornya pada Selasa (18/03) mengakui kesulitan mencari lahan untuk TPS. “Yang ideal itu tiap kelurahan minimal punya lahan antara dua ratus hingga tiga ratus meter persegi untuk menampung sampah. Namun, belum ada yang memenuhi luas sampai segitu,” ujarnya.
Menurut perhitungannya, jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga Jakarta Selatan saat ini mencapai 1.160 ton. Jika dibagi dengan 65 kelurahan yang ada di wilayah Jakarta Selatan, maka sekitar 17 ton lebih sampah dihasilkan tiap kelurahan. “Dan memang di beberapa tempat pemukiman padat tidak memiliki TPS,” katanya.
Hingga saat ini berbagai solusi telah diupayakan untuk menambah jumlah TPS di beberapa tempat, namun kerap menemui kendala. Warga menolak pendirian TPS di wilayah mereka karena takut akan mencemari lingkungan disekitarnya. Selain itu, penawaran harga lahan yang teramat tinggi dari pemilik lahan juga menjadi faktor penghambat. “Banyaklah kendalanya. Makanya, hingga saat ini penambahan TPS belum bisa dilaksanakan,” ungkapnya.
Penulis: Vaqor