Jakarta (Greeners) – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada Sabtu (9/9). Sebagian warga dari 1.500 KK terpaksa harus mengungsi karena asap menyusup ke dalam rumah mereka.
Kebakaran berawal dari titik api yang pertama kali muncul pada pukul 15.30 WIB. Warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian pun melaporkan peristiwa tersebut. Nahas, api yang membakar cepat meluas, hingga merembet ke lahan kosong karena faktor angin dan material sampah yang mudah terbakar.
Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Arief Adhitya mengatakan kebakaran TPA itu menimbulkan asap yang begitu tebal. Bahkan, asap tersebut masuk ke permukiman warga.
BACA JUGA: Darurat Sampah, TPA Sarimukti Bandung Terancam Tutup
“Sampahnya ini, kan, menggunung di atas bukit. Ketika terbakar, asapnya masuk ke dalam rumah. Sebagian warga dari kurang lebih 1.500 KK yang tinggal di situ mengungsi karena memang asap yang tebal ini masuk ke rumah mereka,” ungkap Arief dalam siaran pers yang diterima Greeners.
Para warga tersebut mengungsi di tenda-tenda yang sebelumnya telah disiapkan oleh pihak TNI dan Polri. Kemudian, tim BPBD Kota Cirebon membantu memobilisasi dan mendata para warga yang mengungsi serta membagikan masker.
“Warga mengungsi di tenda TNI dan Polri. BPBD Kota Cirebon membantu memobilisasi warga dan memberikan masker,” tambah Arief.
Kekeringan Berpotensi Memicu Kebakaran
Menyinggung muasal penyebab kebakaran, Arief mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh tim gabungan. Musim kemarau yang menyebabkan kekeringan memang berpotensi menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.
“Belum dapat analisa penyebab kebakaran seperti apa. Sedang tahap penyelidikan lebih lanjut dengan pihak terkait, termasuk kelurahan,” jelas Arief.
Kondisi terkini, api berangsur-angsur padam. Namun, masih ada bara api dan titik-titik api di beberapa lokasi. Api tersebut masih terkendali dan berada dalam pengawasan tim gabungan di lapangan.
Sebagian Warga Sudah Kembali ke Rumah
Di samping itu, warga yang mengungsi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing. Situasi dan kondisi mulai kondusif. Warga juga telah membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa kebakaran sampah yang terbawa masuk oleh angin.
“Saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Arief.
Arief menambahkan, sebagai antisipasi dan mencegah agar kebakaran serupa tidak kembali terjadi, tim gabungan hingga saat ini masih bersiaga di lokasi kejadian.
Dinas Kesehatan Kota Cirebon juga berjaga di posko darurat untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga maupun petugas. Sementara itu, Dinas Sosial setempat juga mendirikan dapur umum.
BACA JUGA: Bencana di TPA, Sanggupkah Pemerintah Daerah Berbenah?
Peristiwa kebakaran di lokasi TPA bukan kali pertamanya terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di TPA Sarimukti yang berada di Bandung Barat pada Sabtu (19/8).
Setidaknya sebanyak 3.000 KK terdampak atas kejadian itu. Satgas darat sudah berupaya memadamkan api, termasuk dukungan water bombing menggunakan helikopter BNPB.
Demi mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan dengan baik dan tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat.
“Masyarakat juga sebaiknya tidak membakar sampah sembarangan, tidak membuka lahan dengan cara dibakar, memastikan perapian dipadamkan secara sempurna saat berkegiatan di alam atau luar rumah, serta selalu sedia alat pemadam kebakaran darurat,” kata Arief.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia