MALANG (Greenersmagz) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) pekan ini melakukan identifikasi spesies kupu-kupu yang hidup di kawasan tersebut. Belasan personil disebar di 12 resort untuk melakukan identifikasi jenis, perkiraan jumlah dan persebarannya. Kupu-kupu sendiri merupakan salah satu serangga yang berperan penting dalam proses penyerbukan (entomogami) sejumlah flora di wilayah seluas 50 ribu hektare ini.
Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS, Boiga mengatakan inventarisasi jenis dan habitat kupu-kupu di wilayah taman nasional ini penting untuk kepentingan konservasi dan penelitian. Karena selama ini, TNBTS belum memiliki data yang valid terkait perkiraan populasi, jumlah, spesies, serta persebarannya. Identifikasi ini juga untuk mengetahui jenis kupu-kupu yang tinggal dan tersebar di vegetasi tertentu.
Boiga menjelaskan semua tim juga menginap di lokasi yang telah ditentukan untuk mengidentifikasi jenis kupu-kupu yang keluar siang dan jenis kupu-kupu yang keluar malam. “Ada perbedaan bentuk antara kupu-kupu siang dan malam, kalau kupu-kupu malam bentuknya segi tiga,” kata Boiga, ditemui di salah satu lokasi identifikasi, di Coban Trisula, Senin (17/12/2012).
Dari hasil sementara, sudah ada 10 jenis kupu-kupu yang berhasil didata, baik di lokasi Coban Trisula maupun kawasan Danau Ranupani dan sekitarnya. Boiga menegaskan, sejauh ini, belum diketahui jenis kupu-kupu yang termasuk langka di wilayah TNBTS. Namun, peran mereka sangat penting untuk membantu penyerbukan bagi vegetasi.
Sementara itu, Humas BB TNBTS, Bambang Rudy, mengatakan pelaksanaan identifikasi ini memang dijadwalkan selama lima hari. Tapi tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan tim. “Jika dirasa belum cukup akan diperpanjang,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah personil yang diterjunkan untuk melakukan pendataan kupu-kupu ini memang terbatas. Di setiap lokasi yang di tentukan, hanya ada 2-3 personil dan disebar ke 12 resort yang berada di wilayah TNBTS. Meski demikian, petugas yang diterjunkan ke lokasi bekerja maksimal untuk hasil yang optimal diharapkan hasil yang diperoleh nanti bisa menjadi patokan dan referensi terkait spesies apa saja yang berada di wilayah ini. (G17)
21 Apr 2024 
